Karakas (ANTARA News) - Jaksa Agung Venezuela Luisa Ortega Diaz pada Jumat (31/3) menolak prospek campur-tangan asing, sementara krisis negeri itu bertambah parah.

"Saya ingin secara tegas mengatakan Venezuela adalah negara berdaulat dan rakyat Venezuela tak menerima campur-tangan asing," kata Ortega selama sambutan dalam laporan tahunan kantornya untuk tahun fiskal 2016.

"Saya menentang setiap bentuk campur-tangan, dan menentang setiap langkah yang mengancam hak Venezuela untuk menentukan nasib sendiri," kata Ortega, sebagaimana dikutip Xinhua, Sabtu siang.

Pada saat yang sama, ia mengakui kerusuhan politik mencengkeram negerinya dan menyerukan dialog antara Partai Sosialis, yang berkuasa, dan oposisi sayap-kanan.

Krisis paling akhir di Venezuela dipicu oleh pengumuman Mahkamah Agung Venezuela pada Kamis bahwa Mahkamah tersebut mengemban tugas legislatif, sehingga Majelis Nasional menuduh Mahkamah itu melakukan kudeta.

Penolakan Luisa Ortega Diaz terhadap campur-tangan asing bertepatan dengan pernyataan bersama oleh tujuh negara Amerika Latin dan Uni Negara Amerika Selatan, yang mengutuk situasi di Venezuela.

Pernyataan tersebut, yang ditandatangani oleh Uruguay, Argentina, Brasil, Chile, Kolombia, Peru dan Paraguay, menyeru Venezuela agar memulihkan keseimbangan kekuasaan.

Menteri urusan luar negeri dari blok persatuan dan perdagangan Amerika Serikat --Pasar Bersama Selatan-- dijadwalkan mengadakan pertemuan darurat pada Sabtu untuk "menganalisis kemungkinan penyelesaian" bagi krisis Venezuela, kata Kementerian Urusan Luar Negeri Argentina.
(Uu.C003)

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017