Jakarta (ANTARA News) - Ketua SETARA Institute Hendardi mengutuk aksi siram air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupasi (KPK) Novel Baswedan sebagai bentuk teror biadab yang ditujukan untuk melemahkan dedikasi dan kinerja Novel dalam memberantas korupsi.

"Saya mengutuk kekerasan itu dan mendorong Polri untuk aktif dan segera menangkap pelaku teror tersebut untuk menghindari asumsi-asumsi yang dapat membenturkan Polri dengan institusi KPK oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," kata Hendardi di Jakarta, Selasa.

Novel disitam air keras oleh orang tak dikenal seusai salat subuh di sekitar kediamannya.

Hendardi meminta KPK memikirkan mekanisme perlindungan untuk para penyidiknya yang rentan diteror dan diintimidasi.

Menurut dia, Novel, seperti para pegiat HAM dan pegiat antikorupsi, berhak mendapatkan perlindungan dari negara.

"Saya belum tahu, apa di KPK ada sistem perlindungan atas personel-personelnya. Jika belum ada, maka peristiwa yang menimpa Novel adalah pembelajaran akan pentingnya security mechanism bagi personel KPK," kata Hendardi.

Pewarta: Jaka Suryo
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017