Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menegaskan, Pemda DKI Jakarta tidak pernah menganaktirikan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) namun justru terus berupaya keras mendorongnya karena terbukti UMKM tahan terhadap krisis. "Pemda DKI selama ini mendorong berkembangnya UMKM karena terbukti pada saat kita mengalami krisis moneter, ternyata usaha kecil dan menengah mampu bertahan," kata Fauzi dalam acara penutupan "Asia Pacific Conference & Exhibition on Banking Excellence" di Jakarta, Jumat. Pemda DKI telah mengeluarkan berbagai kebijakan seperti membentuk Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, dan pada 2004 telah dibentuk satuan pendampingan bagi usaha kecil dan menengah menghadapi perbankan, serta pembangunan pasar tradisional untuk meningkatkan perekonomian informal. Fauzi mengatakan, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 5,96 persen di Jakarta pada 2006 diperlukan investasi Rp120 triliun, dan diantara itu peran serta pemerintah hanya Rp25 triliun. Sementara untuk mencapai pertumbuhan 6,6 persen pada 2007 diperlukan "political will" (keinginan politik) untuk mendorong ke arah pertumbuhan yang berkelanjutan. "Dalam hal ini, peran UMKM sangat diperlukan, tapi UMKM juga memerlukan sinergi dan kemitraan dengan lembaga-lembaga keuangan mikro, atau mikrobank untuk mencapai sasarannya," katanya. "Sebab itu, kami mendukung dibentuknya `Micro Finance Academy` (Akademi Keuangan Mikro) yang menopang penyiapan sumber daya manusia bidang mikrobank/microfinance. Dan dalam hal ini, Bank DKI ikut mendukung akademi tersebut," tambahnya. Sementara itu, Menteri Negara Koperasi dan UKM, Suryadharma Ali mengatakan, peran industri perbankan sangat diharapkan untuk menopang UMKM. Menneg Koperasi dan UKM juga menekankan, modal masih merupakan kendala bagi UMKM. Oleh karena itu, perlu dibentuk MicroFinance Academy untuk membantu kalangan UMKM.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007