Medan (ANTARA News) - Kinara (4) korban yang selamat dari pembunuhan sekeluarga di Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara, tidak akan diberikan diasuh oleh orang lain.

"Kinara itu hanya diasuh oleh keluarga dekat atau dianggap sebagai famili, dan bukan pihak lain," ujar Murniati (58) nenek kandung Kinara, saat ditemui, di Mabar, Minggu.

Kinara itu, menurut dia, merupakan putri bungsu Rianto (40) korban pembunuhan sekeluarga yang terjadi, di Kelurahan Mabar.

"Sedangkan, Rianto adalah anak yang ke-2 dari tiga bersaudara," ujarnya.

Murniati menyebutkan, Kinara merupakan cucu kesayangan satu-satunya yang selamat pada peristiwa pembantaian di Kelurahan Mabar, Minggu (9/4) pagi.

"Meskipun kedua orang tuanya telah tiada, Kinara harus dapat diasuh hingga tumbuh dewasa dan bisa menamatkan pendidikan di Perguruan Tinggi (PT)," ucapnya.

Ia menambahkan, Kinara adalah dambaan dan tidak akan bisa dipisahkan dari keluarga, makanya dia tidak diberikan diasuh orang lain. Kinara dijadikan sebagai pengganti Rianto yang telah tiada.

Sampai saat ini, ia belum bisa melupakan Rianto, karena merupakan anak yang sangat baik, jujur, patuh dan selalu berbakti kepada kedua orang tuanya.

"Kami harus bisa menjadikan Kinara, putri bungsu Rianto, menjadi anak yang berguna bagi keluarga, bangsa dan negara," kata Murniati.

Sebelumnya, warga Kelurahan Mabar, Kecamatan Medan Deli, Kota Medan dikagetkan karena adanya lima warga yang ditemukan tewas pada Minggu (9/4) pagi.

Kelima korban yang tewas diketahui Rianto (40) dan isterinya Riyani (35), dua anaknya Syafa Fadillah Hinaya (15) dan Gilang Laksono (11) dan mertuanya bernama Marni (60).

Selain itu, puteri bungsu korban Rianto bernama Kinara (4) ditemukan dalam kritis dan dibawa untuk menjalani perawatan di RS Bhayangkara Medan.









Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017