Sumenep, Jawa Timur (ANTARA News) - Di seluruh muka Bumi, kandungan rata-rata oksigen di udara sekitar 21 persen. Namun di Pulau Giliyang, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, kadar oksigen di sana lebih besar dari 21 persen itu.

Atas keistimewaan inilah maka Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) meminta pemerintah Kabupaten Sumenep, Jawa Timur "mengistimewakan" Pulau Giliyang (ada juga yang menyebut Gili Iyang).

Wisata kesehatan potensial dikembangkan di pulau ini berdasar kandungan oksigennya yang melimpah itu.

"Setiap rencana pengembangan Pulau Giliyang harus melalui pertimbangan khusus, yakni kadar oksigen yang di atas rata-rata itu harus terjaga. Istimewanya dalam konteks itu," ujar Kepala Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer LAPAN, Halimurrahman, di Sumenep, Senin.

Halimurrahman berada di Sumenep, Pulau Madura, atas undangan pemerintah daerah guna membahas rencana pengembangan Pulau Giliyang.

Salah satu rencana pengembangan Pulau Giliyang itu adalah pembangunan pembangkit listrik tenaga diesel.
"Kami tidak ingin menghalangi setiap rencana pengembangan di Pulau Giliyang. Namun, sekali lagi, jangan sampai membuat kadar oksigennya turun," kata Halimurrahman.

Sesuai hasil penelitian LAPAN pada 2006 dan penelitian lembaga lainnya pada 2011 dan 2013, Pulau Giliyang, di Kecamatan Dungkek, itu salah satu daerah dengan kadar oksigen terbaik di dunia.

"Gas buang dari mesin PLTD yang beroperasi secara terus-menerus tersebut berpotensi membuat kandungan oksigen tercemar atau menurun," ujarnya.

Menanggapi saran itu, Bupati Sumenep, A Busyro Karim, menyatakan, "Kami memang ingin meminta masukan dan saran. Kadar oksigen di Pulau Giliyang itu memang harus dijaga, karena tidak hanya menjadi salah satu ikon wisata di Sumenep, akan tetapi juga di Jawa Timur."

Pewarta: Abdul Aziz dan Slamet Hidayat
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017