Yogyakarta (ANTARA News) - Tim putra Jakarta Pertamina Energi sepertinya tidak perlu memeras keringat untuk dinobatkan sebagai juara Proliga 2017 setelah menang 3-0 (26-24,25-15,25-12) atas Palembang Bank Sumsel.

"Kunci kemenangan pada pertandingan grand final ini terletak pada servis yang bagus sehingga lawan tidak bisa mengembangkan permainannya," kata Pelatih Jakarta Pertamina Energi Putut Marheanto di Yogyakarta, Minggu.

Pertandingan hanya berlangsung menarik pada set pertama karena kedua tim saling berbagi angka hingga akhir set. Namun, pertandingan pada set kedua dan ketiga mutlak menjadi milik Jakarta Pertamina Energi.

Serangan dari servis yang dilakukan Alexander Minic bahkan membuahkan 11 angka secara berturut-turut pada awal set ketiga tanpa ada perlawanan sedikitpun dari kubu lawan.

"Setelah kami merebut set pertama, lawan sepertinya tidak mampu mengembangkan permainan. Saya hanya menekankan ke pemain agar melakukan servis yang baik," katanya.

Sementara itu, Pemain Jakarta Pertamina Energi Agung Seganti menyatakan tidak menyangka jika timnya akan menang dengan mudah pada laga grand final.

"Biasanya, pertandingan puncak selalu berlangsung alot dan ramai. Tetapi tidak hari ini. Kami merasa bermain maksimal dengan servis yang baik," katanya yang memuji seluruh pemain bermain "all out" pada pertandingan itu.

Sementara itu, Pelatih Palembang Bank Sumsel Samsul Jais mengakui kelalahan timnya dan menyebut hanya pertandingan set pertama saja yang berjalan menarik karena kedua tim memberikan perlawanan seimbang.

"Pada set dua dan tiga, pemain kami berada di bawah tekanan dan tidak bisa mengembangkan permainan. Kami dibunuh lawan tetapi banyak juga mati sendiri," katanya.

Sementara itu, tim putri Jakarta Elektrik PLN tampil sebagai juara setelah mengalahkan Jakarta Pertamina Energi 3-2 (25-20, 24-26, 25-22,18-25 dan 15-11).

Pemain putra dari Jakarta Pertamina Energi Agung Seganti dan pemain putri Jakarta Elektrik PLN Aprilia S Manganang dinobatkan sebagai pemain terbaik Proliga 2017.

Aprilia mengatakan, gelar tersebut tidak terlepas dari peran pelatih Tien Mei yang selalu mendorongnya untuk bermain bagus.

"Sebenarnya, kondisi fisik saya tidak terlalu fit pada pertandingan grand final ini karena masih ada cedera di lutut kanan. Namun, kami bermimpi mencetak sejarah dengan meraih gelar juara Proliga tiga kali berturut-turut," katanya.

Sedangkan Agung mengatakan akan mengajak keluarga kecilnya untuk berlibur setelah ia meraih gelar pemain putra terbaik.

Pewarta: Eka Arifa
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017