Sidoarjo (ANTARA News)- Warga korban semburan lumpur Lapindo asal Desa Renokenongo yang saat ini melakukan aksi mogok makan di pengungsian Pasar Baru Porong (PBP), merencanakan pada Selasa (15/5) melakukan aksi mengemis bersama, di tiga lokasi yakni di Pasar Pandaan, pertigaan Raya Japanan dan lokasi PBP. Ketua Paguyuban Rakyat Renokenongo Tolak Kontrak (Pagar-Rekontrak), Sunarto di pengungsian PBP, Senin, menyatakan, aksi mengemis bersama akan dilakukan, karena tuntutan jatah makan diganti uang tunai hingga kini belum ada tanggapan dari Lapindo Brantas Inc. Jika hari ini (14/5) tuntutan warga dipenuhi, maka besok aksi itu tidak jadi dilakukan. Selain itu, jika Lapindo tetap dengan keputusan semula, tidak menutup kemungkinan warga akan merenovasi dan membangun rumah di Pasar Baru Porong. Sementara itu, memasuki hari keempat, tidak ada satu pun peserta mogok makan yang mengundurkan diri. Meski Sabtu lalu ada satu anggota yang sempat pingsan dan drop, namun hingga hari ini warga tersebut tetap melakukan aksinya. Menurut Sunarto, aksi mogok makan sampai hari ini memang tetap dilakukan oleh warga Renokenongo di Pasar Baru Porong. Untuk pemberian bantuan, sampai hari ini terus mengalir salah satunya bantuan beras sebanyak satu ton dari pengusaha beras asal Jombang. Bantuan itu akan digunakan untuk kebutuhan makan warga pengungsi Renokenongo sebanyak 857 KK atau 3.352 jiwa. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, warga Renokenongo mengajukan beberapa tuntutan, diantaranya pengelolaan dapur umum dilakukan secara swakelola dengan melibatkan partisipasi warga pengungsi, ganti rugi lahan, pekarangan serta meminta agar ganti rugi rumah dibayar secara adil dan tidak sepihak. "Meski kami menolak paket kontrak dua tahun, kami tetap berharap agar warga korban lumpur lainnya bisa menjaga kerukunan dan bersama memperjuangkan haknya serta jangan berkelompok-kelompok," ujarnya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007