Manado (ANTARA News) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyokong program pendidikan budaya antikorupsi yang digelorakan di Sulawesi Utara (Sulut).

"Saat ini baru dikukuhkan sebanyak 20 orang yang tergabung dalam tim pembina dan pembimbing pendidikan budaya antikorupsi. Ini langkah positif," kata Direktur Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat KPK Sujanarko di Manado, Kamis.

Program pendidikan karakter seperti ini, menurut dia, sudah dilakukan di empat wilayah, yaitu Aceh, Jakarta, Kalimantan, dan Sulawesi Utara.

"Pendidikan budaya antikorupsi sudah sejak awal didukung. Ini menjadi salah satu kebahagiaan bagi KPK, semoga program seperti ini terus dilanjutkan," katanya.

Sedikitnya, kata dia, KPK memiliki beberapa program pembelajaran antikorupsi yang dilengkapi dengan modul, di antaranya pendidikan antikorupsi bagi anak usia dini, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas/kejuruan hingga perguruan tinggi.

Selanjutnya, program penguatan partai politik, penguatan komunitas, sektor swasta dan industri, hingga penguatan aparatur sipil negara pejabat eselon I.

"KPK siap menjadikan 20 tenaga ahli senior ini menjadi center of excellence pemberantasan korupsi. Kami siap mendampingi mereka," katanya.

Apabila di wilayah Sulut ada yang menginginkan program penguatan, tim pembina dan pembimbing ini bisa memfasilitasinya.

"Mudah-mudahan pendidikan budaya antikorupsi di Sulut bisa berkembang pesat," katanya.

Dinas Pendidikan Nasional menargetkan ada sekitar 1.000 siswa dan 120 guru berbagai jenjang yang mengikuti program antikorupsi ini.

(T.K011/S024)

Pewarta: Karel A Polakitan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017