"Peluangnya mungkin akhir bulan Mei, soalnya Bandung akan segera memasuki bulan kemarau itu awal- awal Juni," kata Prakirawan BMKG Bandung Yadi Hendarmin saat dihubungi melalui telepon seluler, Jumat.
Yadi menuturkan, cuaca ekstrem yang melanda Kota Bandung akhir-akhir ini karena faktor "Shireline" akibat adanya belokan angin yang memanjang di wilayah barat Sumatera hingga ke Selatan Jawa.
"Memberikan kontribusi awan hujan terhadap wilayah yang dilaluinya termasuk Bandung Raya," kata dia.
Untuk itu, ia meminta kepada seluruh masyarakat untuk lebih waspada serta peduli akan lingkungannya, mengingat cuaca ekstrem berpeluang masih akan terjadi hingga akhir bulan ini.
"Imbauan lebih waspada, terlebih bagi yang berdiam diri di wilayah hilir harus lebih mewaspadai yang ada di hulunya. Di wilayah bukit waspada terjadinya longsoran tanah yang diakibatkan tanah sudah jenuh oleh air," kata dia.
"Bagi warga yang ada diperkotaan mungkin harus lebih rajin melihat kondisi pepohonan, jika sudah rimbun di potong lah sehingga tidak terlalu rimbun serta rajin membersihkan drainase sehingga air menjadi lancar," tambahnya.
Baca juga: (Banjir melanda Ciwidey di Kabupaten Bandung)
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017
