Sampai saat ini IGD masih tutup. Pelayanan belum buka dan pasien yg datang berobat diarahkan ke rumah sakit terdekat
Jayapura (ANTARA News) - Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Kota Jayapura, Provinsi Papua, menutup ruang Instalasi Gawat Darurat/UGD rumah sakit setempat, Kamis, setelah terjadi keributan antara keluarga pasien meninggal dengan petugas jaga serta dokter pada Rabu (10/5) malam.

Penutupan itu mengakibatkan pelayanan kesehatan di rumah sakit tersebut terganggu.

Petugas rumah sakit menempelkan tulisan "Mohon maaf IGD Abepura untuk sementara tidak dapat melakukan pelayanan, dikarenakan ada insiden pemukulan terhadap dokter, perawat, mahasiswa dan petugas supir mobil ambulance hingga adanya jaminan keselamatan pada petugas saat memberikan pelayanan", di pintu masuk IGD.

Salah satu keluarga pasien di RSUD Abepura yang enggan menyebutkan identitasnya mengatakan, penutupan IGD itu membuat sejumlah pasien yang sementara dirawat di IGD terpaksa dipulangkan.

Sebagian pasien lagi, kata dia, dirujuk secara terpaksa ke rumah sakit lain yang ada di Jayapura.

"Sampai saat ini IGD masih tutup. Pelayanan belum buka dan pasien yg datang berobat diarahkan ke rumah sakit terdekat," kata Soleman, salah satu warga yang datang hendak berobat di IGD Abepura.

Informasi lain yang diperoleh, setelah pemakaman, keluarga pasien meninggal akan kembali ke rumah sakit milik pemerintah daerah itu untuk meminta pertanggungjawaban.

Hingga berita ini disiarkan, manajemen rumah sakit itu belum berkomentar.

Direktur RSUD Abepura, Niko Barend ketika dikonfirmasi via telefon mengatakan belum bisa berkomentar karena masih memimpin rapat dengan pihak manajemen rumah sakit untuk mencarikan solusi.

Sebelumnya, pada Rabu (20/5) malam, sanak keluarga dari Derta Murib (16), pasien yang meninggal dunia dalam perawatan medis di RSUD Abepura, Kota Jayapura, Provinsi Papua, mengamuk karena beranggapan dokter dan paramedis yang menanganinya tidak bekerja maksimal.

Sanak keluarga pasien berkumpul di depan Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Abepura sejak pukul 19.45 WIT, hingga terjadi kericuhan.

Sempat terjadi adu mulut antara keluarga pasien dengan petugas kesehatan terutama perawat jaga dan dokter UGD sehingga menimbulkan kericuhan.

Massa dari keluarga pasien terus berdatangan memadati ruang UGD dan menuntut dokter dan perawat bertanggung jawab.

Pewarta: Musa Abubar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017