Washington (ANTARA News) - Presiden Amerika Serikat (AS) George W. Bush telah memilih seorang jenderal berbintang tiga Angkatan Darat untuk menangani konflik di Irak dan Afghanistan, sehingga mengakhiri pencarian yang melelahkan bagi seorang "panglima perang", kata beberapa pejabat AS, Selasa. Tindakan tersebut dilakukan di tengah pergolakan yang meningkat dengan Kongres mengenai perkembangan perang yang kian tak populer di Irak, yang kini berada pada tahun kelimanya. "Letnan Jenderal Douglas Lute akan menjadi pembantu presiden dan wakil penasehat keamanan nasional bagi kebijakan di Irak dan Afghanistan," kata seorang pejabat senior AS. Lute, yang saat ini menjadi direktur Staf Gabungan, dipilih setelah beberapa pesiunan jenderal menampik tawaran atau permintaan untuk menjadi "panglima perang" di Gedung Putih. Pilihan itu mengejutkan banyak petinggi di Pentagon yang mengatakan mereka baru mendengar mengenai pencalonan tersebut tak lama sebelum berita mengenai itu tersiar. Sebagian mempertanyakan seberapa efektif seorang jenderal berbintang tiga nantinya dalam menangani upaya perang dari Gedung Putih di antara komandan militer berbintang empat dan para menteri kabinet. Namun yang lain menyatakan bahwa Colin Powell adalah jenderal berbintang tiga ketika ia bertugas sebagai penasehat keamanan nasional presiden Ronald Reagan. Banyak pejabat mengatakan Lute akan bertanggung jawab atas "kebijakan perang dan penerapannya", gambaran tugas besar yang dikatakan para pejabat berarti ia diduga akan menjadi pengendali dalam birokrasi atas nama duta besar AS di Baghdad Ryan Crocker dan Jenderal David Petraeus, Komandan pasukan AS. Itu akan menjadi kondisi seseorang "yang diberi wewenang oleh presiden, yang dapat menelefon anda dan mengatakan, `Anda diminta menyediakan jumlah orang ini dengan jenis kekhususan ini, dan presiden ingin mengetahui di mana mereka berada`", kata Menteri Pertahanan AS Robert Gates. Militer telah menyampaikan keluhan pahit bahwa militer memikul sebagian besar beban perang sementara lembaga lain pemerintah tak berbuat banyak. Lute akan bertugas di bawah Penasehat Keamanan Nasional Stephen Hadley, yang mengatakan ia mengingini seseorang yang akan memusatkan waktu penuh mengenai Irak dan Afghanistan, dan melaksanakan apa yang akan dilakukannya kalau ia mempunyai waktu untuk melaksanakannya. Lute (54) baru menjadi jenderal berbintang tiga sejak September, tapi ia memiliki pengalaman luas di Timur Tengah dan sangat terlibat dalam perencanaan "lonjakan" tentara AS saat ini untuk Irak. Ia bertugas sebagai direktur operasi Komanda Pusat AS dari 2004 sampai September 2006, dengan tugas mengawasi operasi tempur di Irak dan Afghanistan. Ia menjalani operasi militer AS di Levant selama pertempuran tahun lalu antara Israel dan Hizbullah di Lebanon. Lute mengomandani brigade multi-nasional di Kosovo pada 2002, dan bertempur di Resimen Kedua Kavaleri Lapis Baja dalam Perang Teluk 1991. Ia adalah lulusan Akademi Militer AS di West Point dan memiliki gelar master dari Harvard University. Seorangpejabat senior pertahanan AS mengatakan Lute akan dicalonkan untuk posisi di Gedung PUtih sebagai seorang jenderal berbintang tiga, yang memerlukan konfirmasi dari Senat AS.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007