Washington (ANTARA News) - Presiden Bank Dunia Paul Wolfowitz memohon kepada Dewan Eksekutif agar dirinya tidak dicopot dari posisinya sekarang dan menjanjikan perubahan pada gaya kepemimpinannya menyusul terjadinya skandal favoritism yang dilakukannya, demikian menurut sebuah transkrip dengar pendapat yang dirilis oleh pengacaranya. "Saya mohon Anda untuk bersikap fair dalam mengambil keputusan, karena keputusan Anda tidak hanya akan berpengaruh pada hidup saya, ini juga akan mempengaruhi bagaimana institusi ini dipandang di AS dan dunia," tutur Wolfowitz kepada Dewan Eksekutif Bank Dunia yang berkumpul untuk mendengar pembelaan mantan Dubes AS untuk Indonesia itu atas tuduhan yang dialamatkan padanya. Akibat skandal yang menghebohkan institusi dengan 185 negara, banyak anggota Bank Dunia dari Eropa menuntut pengunduran diri Wolfowitz dan mengancam akan meremehkan kemampuan institusi itu melawan kemiskinan. "Saya takut penanganan masalah ini berpotensi menyebabkan kerusakan yang lebih besar dalam jangka panjang kepada institusi ini daripada isu etika yang mendasari tuduhan itu, padahal isu itu telah diselesaikan setahun lalu," kata mantan Deputi Menhan AS, yang didukung oleh pemerintahan Presiden Bush untuk duduk di posisi sekarang. Wolfowitz mengakui dia terlalu mengandalkan pada penasehat-penasehat yang dibawa saat pertama kali masuk ke Bank Dunia pada Juni 2005 dan berjanji mengubah gaya kepemimpinannya "untuk memperoleh kembali kepercayaan para staf." Dia juga mengaku kenaikan gaji dan promosi yang diaturnya bagi kekasihnya, sesama karyawan Bank Dunia, Shaha Riza adalah bagian dari kesepakatan yang "masuk akal" untuk menyelesaikan "situasi yang sulit." Presiden Bank Dunia itu menyangkal seluruh poin kesimpulan dari panel investigasi yang dipublikasikan pada Senin yang menyatakan dirinya telah melanggar etika bank dalam mengatur paket kenaikan gaji dan promosi itu. Dalam laporan setebal 52 halaman itu, panel mengatakan Wolfowitz telah melanggar pasal-pasal dalam kontrak kerjanya, kode etik Bank DUnia dan tiga peraturan karyawan. Dalam pembelaannya, Wolfowitz tetap keberatan dengan proses yang dianggapnya tidak wajar untuk menyelesaikan masalah konflik kepentingan dirinya dan meminta Dewan Eksekutif untuk mengakui bahwa kesalahan terjadi pada seluruh pihak, termasuk komite etika Bank Dunia. Segera setelah Wolfowitz menduduki posisi Presiden Bank Dunia, Riza, yang bekerja sebagai communications specialist di sana dipindahkan ke Departemen Luar Negeri AS dan menerima kenaikan gaji, karena masih tercantum pada daftar gaji di Bank Dunia. "Anda masih memiliki kesempatan untuk menghindari kerusakan dalam jangka panjang dengan menyelesaikan perkara ini secara fair dan adil bahwa kita sebenarnya berusaha melakukan yang terbaik, meskipun tidak sempurna," katanya seperti dilaporkan AFP. "Tindakan saya, terkait penempatan Riza, tidak membenarkan sanksi apapun bagi saya atau memperingatkan bahwa Anda kurang percaya kepemimpinan saya," paparnya, seraya meminta Dewan untuk tidak mencopotnya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007