Paris (ANTARA News) – Lampu di Menara Eiffel dipadamkan, Selasa (23/05) tengah malam, untuk menghormati korban serangan di Manchester Arena yang menewaskan sedikitnya 22 orang, kata Wali Kota Paris Anne Hidalgo.

Dalam serangan paling mematikan di Inggris dalam 12 tahun terakhir, polisi mengatakan seorang pria meledakkan sebuah bom di Manchester di sebuah konser bintang pop Amerika Serikat (AS) Ariana Grande pada Senin malam.

Menara Eiffel juga dipadamkan setelah serangan ekstremis baru-baru ini di London, Saint Petersburg dan Stockholm, juga usai serangan di Paris pada November 2015 dan untuk mendukung masyarakat di Kota Aleppo, Suriah pada Desember 2016.

“Dengan menargetkan Manchester, teroris juga ingin menyerang nilai bersama yang kami pegang, kecintaan kami terhadap demokrasi, kebebasan, kemanusian, dan komunitas,” kata Hidalgo dalam sebuah pernyataan seperti dilansir AFP.

“Dalam menghadapi ancaman membabi buta dan gigih ini, kota-kota memiliki tugas untuk menunjukkan kekompakan,” tambahnya. Kepada “anak-anak muda ini, orangtua mereka yang terguncang oleh terorisme... Saya ingin mengatakan bahwa warga Paris, yang tahu bagaimana rasanya, selalu mendukung mereka.”

Konser dan acara lain yang direncanakan akan digelar di Paris dalam beberapa hari ke depan akan tetap berjalan, katanya.


Baca juga: (UEFA umumkan mengheningkan cipta pada final Liga Eropa)

Baca juga: (Kerahkan militer, Inggris naikkan tingkat ancaman)

Penerjemah: Nanien Yuniar
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017