Canberra (ANTARA News) - Pemerintah Australia tidak main-main dengan keamanan para pemimpin anggota ekonomi APEC selama menghadiri KTT di Sydney pada 8-9 September mendatang, dengan menggelontorkan dana bagi aparat kepolisian New South Wales (NSW) sebesar 77,8 juta dolar. Dana pengamanan yang diberikan kepada aparat kepolisian NSW itu merupakan bagian dari anggaran pemerintah federal senilai 169,1 juta dolar untuk enam tahun guna menyukseskan penyelenggaraan KTT Forum Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) 2007, kata Jaksa Agung Philip Ruddock. Terkait dengan kepentingan pengamanan para pemimpin APEC itu, Ruddock bersama Kepala Pemerintah (Premier) NSW, Morris Iemma, di Sydney, Kamis, menginspeksi kendaraan canggih yang berfungsi sebagai "pos komando bergerak" untuk mendukung pengamanan aparat selama "pekan" APEC itu. Kendaraan komando yang mirip dengan Pusat Operasi Polisi itu memungkinkan para komandan lapangan mandiri dan mengoperasikan perangkat canggih, kata Ruddock. Sehari sebelumnya, Perdana Menteri Australia John Howard di Sydney pun telah memberikan sinyal kuat komitmennya untuk menyukseskan perlehatan tahunan APEC yang dihadiri para pemimpin dari 20 anggota ekonomi forum yang dibentuk tahun 1989 itu. Ia mengatakan, ia telah menunggu momen pertemuan KTT itu di Sydney karena hal itu akan menjadi "peristiwa besar" bagi Australia. "Saya rasa itu akan menjadi peristiwa besar bagi kota kita yang indah dan itu akan menjadi peristiwa besar bagi Australia. KTT itu akan menjadi pertemuan ekonomi dan politik terpenting yang negara ini pernah punya," katanya. PM Howard menekankan arti penting pertemuan itu karena para pemimpin APEC, khususnya presiden Amerika Serikat, China, Jepang, Rusia dan Indonesia, dapat hadir bersama di "kota Sydney yang indah". "Saya fikir, itu adalah peristiwa penting dan peristiwa dimana kita akan bekerja keras bersama untuk menyukseskannya," kata Howard. Ia mengatakan, akan ada penutupan terbatas terhadap stasiun kereta namun sejauh ini belum dirasa perlu penutupan terhadap Jembatan Pelabuhan Sydney (Sydney Harbour Bridge), salah satu ikon penting kota Sydney. Terkait dengan KTT APEC itu sendiri, PM Howard pun telah jauh-jauh hari menyampaikan undangan resmi kepada para pemimpin dari 20 anggota ekonomi forum yang dibentuk tahun 1989 itu untuk menghadiri KTT di Sydney pada 8-9 September 2007 dan mengungkapkan keinginannya untuk mengangkat isu perubahan iklim global sebagai agenda utama pertemuan tersebut. Ia mengatakan, para anggota ekonomi APEC membutuhkan 60 persen energi dunia dan merupakan pemakai terbesar ke-empat energi dunia. Pada 2030, diperkirakan kebutuhan akan energi itu meningkat dua kali lipat. Menurut dia, para pemimpin APEC dalam KTTnya di Hanoi, Vietnam, tahun lalu telah meminta para menterinya untuk menyampaikan laporan tentang berbagai upaya APEC merespon peningkatan kebutuhan energi ini serta bagaimana menekan dampaknya terhadap lingkungan. "Kita sekarang perlu memberikan cara-cara praktis untuk merespons instruksi (Hanoi) itu," katanya. Selain Australia dan AS, 19 anggota APEC lainnya adalah Brunei Darussalam, Kanada, Chile, RRC, Hong Kong, Indonesia, Taiwan, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Papua New Guinea, Peru, Filipina, Rusia, Singapura, Thailand, dan Vietnam.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007