Jayapura (ANTARA News) - Gubernur Papua Barnabas Suebu di Jayapura, Minggu meresmikan pengoperasian Metro Papua TV yang merupakan TV swasta lokal pertama sebagai mitra pemerintah dalam menunjang pembangunan di provinsi itu. Peresmian Metro Papua TV dihadiri pemimpin Media Group, Surya Paloh, Pemred Metro TV Jakarta Andy F Noya, para bupati/walikota di Papua dan Provinsi Papua Barat, Kapolda Papua, Brigjen Pol Max Donald Aer dan para pengusaha di daerah itu. Gubernur Suebu dalam sambutannya mengatakan, Metro Papua TV merupakan media elektronik swasta pertama yang mulai beroperasi di ujung timur Nusantara itu karena media ini dapat menyebarluaskan informasi pembangunan kepada masyarakat Papua yang mayoritas tinggal di pedalaman, pegunungan, lembah, sungai dan pesisir pantai. Media ini dapat mengakses informasi berupa saran, kritik dan sanggahan dari masyarakat bawah kepada pemerintah. Menurut Suebu, kehadiran media elektronik Metro Papua TV merupakan komitmen pihaknya dengan pimpinan Media Group Surya Paloh untuk menggali potensi daerah Papua yang masih terpendam sebagai aset bangsa yang patut dipertahankan dan dilestarikan. Metro Papua TV adalah milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua, maka seluruh biaya operasional media ini menjadi tanggungjawab Pemprov Papua melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang mulai dikucurkan tahun anggaran 2007, sementara Metro TV Jakarta menjadi konsultan utama. "Suatu waktu, media ini dioperasikan putra/i asli Papua," kata Suebu. Pimpinan Media Group Surya Paloh dalam sambutannya mengatakan, lembaganya mempunyai kepedulian besar dalam mempertahan dan meneruskan pembangunan bangsa ini, maka bersama Pemprov Papua menghadirkan Metro Papua TV, apalagi peresmiannya bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2007. Surya Paloh mengatakan, media Group telah siap dan akan terus memberikan bantuan teknologi bagi peningkatan dan pengembangan Metro Papua TV tanpa mempunyai kepentingan tertentu. Pihaknya menyadari bahwa kekuatan bangsa dan negara ini dibangun secara bersama-sama dari Aceh-Sabang sampai Merauke.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007