Medan (ANTARA News) - Kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Holiday Resort di Desa Aek Raso, Kecamatan Torgamba, Kabupaten Labuhan Batu, Sumut, tidak hanya dijadikan sebagai daerah potensi wisata tetapi juga sebagai Pusat Konservasi Gajah (PKG). Pusat konservasi dimaksudkan untuk memelihara, mendidik dan melatih gajah agar kelestarian satwa langka yang juga dilindungi itu tetap terjaga, demikian informasi yang diperoleh ANTARA News dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Utara II di Medan, Senin. TWA Holiday Resort memiliki luas 1.963,75 hektare, berbentuk segitiga dan di setiap sisinya berbatasan langsung dengan kawasan perkebunan. Di kawasan sekitar 400 kilometer arah Barat Daya Kota Medan itu juga terdapat koridor yang membelah kawasan itu sebagai jalan penghubung areal perkebunan. BKSDA Sumut berharap keberadaan PKG dapat mengubah opini masyarakat yang selama ini menilai gajah hanya sebagai "hama". Selain gajah, satwa lain yang hidup di kawasan itu diantaranya berbagai burung seperti perkutut (geopelis striata), murai batu (copsychus delivuria) dan jalak (acridoteres fuscus). Selain itu, juga ada sejumlah mamalia seperti rusa (cervus unicolor), beruang madu (helarctos malayanus), kijang (muntianus muntjak) dan monyet (macaca fascicularis). Kawasan TWA Holiday Resort merupakan kawasan bekas penebangan habis, sehingga tipe vegetasi yang tumbuh adalah vegetasi padang ilalang dengan sisa-sisa anak pohon yang masih tumbuh. Jenis-jenis pohon yang tumbuh di kawasan itu diantaranya pohon mahoni, akasia dan ekaliptus yang merupakan hasil kegiatan reboisasi. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007