Tripoli, Lebanon (ANTARA News) - Pertempuran antara tentara Lebanon dan para pejuang Islam menewaskan 40 orang di Lebanon utara, sedangkan sebuah ledakan di Beirut Ahad malam menewaskan sedikitnya seorang wanita dan mencederai 10 orang lainnya. Pertempuran sengit berkobar di Lebanon antara tentara dan kelompok Fatah al-Islam, yang dituduh memiliki kaitan dengan jaringan Al-Qaeda itu, dalam berbagai bentrokan paling berdarah seperti ini dalam tujuh tahun terakhir. Dalam ledakan di Beirut, bom pertama di kota itu sejak Januari, seorang wanita tua berumur 63 tahun tewas dan 10 orang lainnya luka-luka di pusat penduduk Kristen Achrafie di Beirut, kata polisi dan sumber rumahsakit setempat kepada AFP. "Seorang perempuan berumur 63 tahun, Leila Mpqbel, meninggal," setelah ledakan, kata seorang petugas polisi dari pasukan keamanan dalam negeri Lebanon (FSI) kepada AFP. Petugas FSI tersebut tidak menjelaskan kemungkinan bahwa ledakan itu disebabkan oleh satu alat yang diletakkan di sebuah tempat parkir di dekat satu pusat perbelanjaan besar di kota itu. Beberapa mobil hancur akibat ledakan ini, sedangkan cendela-cendela di bangunan-bangunan tempat tinggal di dekatnya juga porak poranda, serta menghancurkan garasi tempat parkir pusat perbelanjaan itu. Pada Ahad pagi, tentara Lebanon bersiaga sepanjang siang di gedung di Tripoli itu, di mana kelompok militan Fatah al-Islam kabur setelah melepaskan tembakan-tembakan yang menelan korban di kota pelabuhan utara tersebut, dan di sebuah kamp pengungsi Palestina yang ada di dekatnya. Pihak militer mengatakan pertempuran itu berkobar ketika kelompok militan menyerang satu pos militer di luar Nahr al-Bared, rumah tempat menampung 22.000 pengungsi. Militer menjelaskan bahwa 23 tentara mereka tewas. Jumlah korban ini terbesar sejak pasukan keamanan bertempur melawan kelompok Islam itu sejak tahun 2000, sedangkan 15 orang bersenjata tewas, dan 10 di antara mereka di Tripoli. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2007