Jerusalem (ANTARA News)- Israel dapat membunuh Perdana Menteri (PM) Palestina, Ismail Haniyeh dari Hamas, sebagai bagian dari serangan balasan atas serangan-serangan roket oleh kelompok garis keras itu di Jalur Gaza, kata seorang menteri Israel, Selasa. Israel meningkatkan ancaman-ancamannya terhadap para anggota politik Hamas dan melancarkan serangan udara dan darat yang menewaskan 27 warga Palestina dalam seminggu aksi kekerasan di lintas perbatasan. Menjawab pertanyaan apakah Haniyeh termasuk dalam daftar orang yang diserang, Deputi Menteri Pertahanan Ephraim Sneh dalam satu wawancara radio mengemukakana "Saya menempatkannya seperti ini.. tidak ada seorangpun yang masuk dalam lingkaran komandan dan para pemimpin Hamas kebal dari satu serangan. "Ketika seseorang menyatakan bahwa negara Israel harus dihancurkan, ia bukanlah eselon politik, ia pantas disebut seorang teroris." Piagam pembentukan Hamas tahun 1988 menyerukan negara Yahudi itu dihancurkan, tapi sejak kelompok itu menang dalam pemilu tahun lalu, gerakan itu mengusulkan gencatan senjata jangka panjang dengan Israel. Seorang pejabat senior pertahanan Israel, yang tidak bersedia namanya disebutkan jati dirinya, menyatakan kepada Reuters Juni tahun lalu bahwa Israel menganggap Haniyeh tidak bertanggungjawab atas aksi-aksi sayap bersenjata Hamas. (*)

Copyright © ANTARA 2007