Malang (ANTARA News) - Rencana relokasi warga Porong yang terkena lumpur panas Lapindo Brantas akan diputuskan pada pertengahan Juni mendatang, karena keinginan warga korban lumpur untuk relokasi cukup tinggi. Vice President Human Resources dan Relations Lapindo Brantas Inc, Yuniwati Teryana MBA di Malang, Rabu, mengemukakan, relokasi warga yang terkena luapan lumpur Lapindo merupakan salah satu jawaban aspirasi warga dan tanggung jawab penuh Lapindo terhadap keinginan warga yang mau direlokasi. "Lapindo siap membuat kota Sidoarjo Baru, untuk wilayahnya masih belum bisa dipublikasikan. Pokoknya masih dalam wilayah kabupaten Sidoarjo. Tunggu keputuasn pada pertengahan Juni 2007 mendatang," ujarnya. Relokasi yang akan dilaksanakan merupakan mekanisme yang dianggap paling baik untuk mengatisipasi jika sistem cash and carry tidak bisa maksimal. Pasalnya banyak juga masyarakat yang menginginkan relokasi. Menurut dia, masyarakat korban lumpur Lapindo yang setuju dengan proses relokasi sudah mencapai 30-40 persen dari total korban luapan lumpur yang mencapai 9.800 kepala keluarga, atau sekitar hampir 4.000 kepala keluarga. Bentuk tanggung jawab yang diberikan, adalah untuk mempercepat penyelesaian dampak luapan lumpur. Untuk proses relokasi yang nantinya akan dilaksanakan secara bertahap dan saat ini keinginan warga terus diakomodir. Lebih lanjut ia mengatakan, bentuk dari tempat relokasi akan disamakan tempat semula, seperti luas bangunan, infrastruktur yang sama juga seperti daerah sebelum tenggelam oleh lumpur lapindo. "Luas kepemilikan tanah juga disesuaikan dengan luas semula sesuai dengan bukti kepemilikan yang berlaku," ujarnya di seminar "Alternatif Solusi untuk Penyelesaian Dampak Sosial Tragedi Lumpur" yang bekerja sama dengan LSM K3 Malang.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007