Tokyo (ANTARA News) - Wapres Jusuf Kalla menginstruksikan Gubernur NTB Lalu Serinata untuk mengambil langkah-langkah penanganan secepatnya dalam menghadapi gempa yang baru saja terjadi di Bima, Pulau Sumbawa, Rabu pagi. Wapres yang sedang melakukan kunjungan ke Tokyo, terkejut begitu menerima laporan dari stafnya mengenai gempa berskala 6,5 Skala Richter itu dan segera meminta disambungkan langsung ke Gubernur Nusa Tenggara Barat untuk mengetahui perkembangan yang terjadi. "Gempa yang terjadi itu cukup besar. Coba sambungkan saya segera ke Gubernur NTB. Saya ingin tahu perkembangannya," kata Wapres kepada ajudannya. Wapres baru saja usai mengadakan serangkaian pertemuan dengan sejumlah kalangan dan organisasi di Jepang, seperti bertemu dengan pimpinan Japan Banking for International Cooperation (JBIC) dan Japan External Trade Organization (JETRO) serta perusahan jasa konstruksi kereta api Jepang. Ketua Umum Partai Golkar itu juga meminta agar Gubernur bisa mencermati gempa susulan yang mungkin saja terjadi. Ia berharap gubernur juga secepatnya mengambil langkah-langkah penanggulangan yang dilakukan segera bisa memperkecil korban gempa. Sambil terburu-buru menuju bus yang akan membawanya menghadiri pembukaan pameran kerajinan tangan Indonesia di Wisma Duta, Wapres sempat berharap agar tidak terjadi korban jiwa dan kerusakan yang besar di daerah tersebut. "Nanti kita lihat hasilnya bagaimana, saya pergi dulu ya," ujar Wapres dari dalam bus yang langsung membawanya ke luar halaman hotel Imperial Tokyo. Dari Mataram di laporkan, Kawasan Bima di Pulau Sumbawa, Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sekitar pukul 09.06.27 Wita kembali dikejutkan guncangan gempa tektonik berkekuatan 6,5 Skala Richter (SR). Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Selaparang Mataram, di Mataram, Kamis menyebutkan, gempa tektonik yang cukup mengejutkan warga setempat itu dilaporkan berada pada posisi 9,92 Lintang Selatan (LS) dan 118,77 Bujur Timur (BT), yakni sekitar 161 km arah tenggara Raba, Kabupaten Bima pada kedalaman sekitar 19 km di dasar laut. BMG juga mengeluarkan peringatan kepada masyarakat untuk waspada karena gempa tersebut berpotensi menimbulkan bencana tsunami. Belum ada laporan mengenai adanya korban jiwa maupun kerugian akibat bangunan rusak sehubungan terjadinya gempa tektoknik tersebut.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007