Jakarta (ANTARA News) - Indonesia menjadi negara keempat terbesar di dunia yang berhasil mengekspor serum polio keberbagai negara di dunia. "Salah satu produsen farmasi pembuat serum polio asal Bandung tersebut mengekspor dalam jumlah besar ke berbagai negara di dunia," kata Direktur Konservasi Kekayaan Hayati Departemen Kehutanan, Tonny Soehartono, di Jakarta, Kamis. Dia mengatakan bahan baku pembuatan serum polio tersebut memang berasal dari kera ekor panjang ( Macaca fascicularis) yang harganya cukup mahal di luar negeri, termasuk di Amerika Serikat yang mencapai 3.000 AS dolar per kepala. Namun, menurut dia, Indonesia mengembangkan kera tersebut untuk kepentingan medis termasuk salah satunya untuk dijadikan serum polio. Ada tiga lokasi yang dijadikan tempat pengembangan satwa tersebut, yaitu di Pulau Tinjil Banten, salah satu pulau di Selat Sunda, dan lokasi lainnya pulau kecil di sekitar Jawa. Kera-kera tersebut selain digunakan untuk membantu penelitian untuk keperluan medis juga dimanfaatkan vetus, embrio, atau otaknya untuk tes serum tersebut. Menurut dia, perusahaan farmasi asal Bandung tersebut sudah tercatat pada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sehingga tidak jadi masalah. Di beberapa tempat dunia memang terdapat kontroversi masalah penggunaan satwa untuk dijadikan kelinci percobaan untuk membantu penelitian, tidak heran hewan ini dihargai cukup mahal di pasar dunia.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007