Jakarta (ANTARA News) - Aksi ambil untung sebagian investor ikut menghambat pergerakan indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia (IHSG BEI), membuatnya bergerak turun 2,49 poin atau 0,04 persen menjadi 5.827,54 poin pada pembukaan bursa Jumat pagi.

Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 melemah 0,62 poin (0,06 persen) menjadi 977,54 poin.

"Laju IHSG tertahan seiring dengan aksi ambil untung oleh sebagian investor setelah mengalami penguatan dalam beberapa hari terakhir ini," kata Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada.

Di sisi lain, ia mengatakan, para pelaku pasar juga menilai sentimen positif di dalam negeri relatif masih minim sehingga investor cenderung untuk menahan aksi beli.

"Minimnya saham-saham berkapitalisasi besar yang masuk dalam jajaran top gainer juga turut membuat laju IHSG tertahan," katanya.

Ia mengharapkan bahwa aksi beli saham-saham berkapitalisasi menengah mampu menahan pelemahan lebih lanjut IHSG dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang relatif stabil bisa turut menjaga pasar saham.

Wakil Presiden Riset dan Analisis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere mengatakan pernyataan lembaga Dana Moneter Internasional (IMF) mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup positif dapat menahan tekanan IHSG.

"IMF menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup baik, terlebih dengan kebijakan deregulasi dan reformasi birokrasi. IMF optimistis target pertumbuhan ekonomi 2017 sebesar 5,2 persen masih memungkinkan tercapai," katanya.

Di tingkat regional, indeks bursa Nikkei naik 33,14 poin (0,16 persen) ke 20.132,82; indeks Hang Seng melemah 5,35 poin (0,02 persen) ke 26.340,82; dan Straits Times menguat 16,60 poin (0,52 persen) ke posisi 3.252,51.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017