Kotabaru (ANTARA News) - Diduga lantaran stress atas meninggalnya anak kesayangan, Sudarti (24), buruh perkebunan sawit yang warga RT 03/II, Pantai Baru, Kelumpang Selatan, Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan, Jumat, sekitar 01:30 Wita ditemukan tewas bunuh diri. Darti ditemukan meninggal oleh warga setempat sekitar 200 meter di belakang rumahnya, di lokasi bekas Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) Sungai Kupang (SP)-4. "Kami semua bingung, kenapa Darti senekat itu, padahal kalau ada masalah kami siap membantu memecahkannya" kata salah seorang keluarga korban, Bahrian. Sekira pukul 20:30 WITA, suami Sugiyanto merasa kehilangan istrinya yang awalnya tidur sekamar. Saat bangun, Sugiyanto terkejut ketika melihat istrinya yang tidur bersamanya tidak ada, bahkan setelah dicari ke ruang lainnya. Ia pun langsung meminta bantuan para tetangga untuk mencari istrinya yang sejak meninggalnya anak bungsu mereka sering duduk termenung. Supriyanto, tetangga korban, akhirnya menemukan Darti tergeletak berposisi terlentang bersimbah darah karena dua luka tusuk tepat di ulu hati dan lima luka gores. Saat ditemukan, korban yang hanya mengenakan pakaian dalam itu mulutnya terlihat bekas banyak mengeluarkan darah akibat luka-luka tusuk pisau dapur. Sekitar satu meter dari tubuh korban Sudarti yang tergeletak tidak bernyawa itu, masyarakat menemukan sepucuk surat sebagai pesan untuk keluarganya yang intinya harap bersabar menghadapi musibah kematiannya. Selain surat tersebut juga ditemukan beberapa bukti berupa botol bekas minuman air mineral berisi cairan obat pebasmi rumput, sepasang sandal, sebuah gelas plastik dan sebuah celana dalam warna putih, serta BH warna belang. Sudarti diduga meninggal setelah meminum cairan pembasmi rumput, kemudian menikam tubuhnya tepat di ulu hati, sehingga banyak kehilangan darah. "Dia adalah orang yang baik tapi kenapa begitu. Padahal, dia sudah punya anak laki-laki berumur sekitar 7 tahun, kelas II SDN Pantai Baru, dan anak keduanya perempuan lahir prematur dengan berat badan sekitar 1,4 kg, tapi meninggal ketika baru berumur sekitar 10 hari," kata salah seorang anggota keluarga. Sementara itu, Kapolres Kotabaru, Ajun Komisaris Besar Polisi Drs Adi Karia Tobing MH, dan Kapolsek Kelumpang Selatan, Ajun Komisaris Polisi M. Tamjid, hingga Jumat petang belum dapat dimintai keteranga berkaitan dengan kasus tersebut. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007