Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Kementerian Negara BUMN Muhammad Said Didu mengatakan, pemerintah menginginkan jabatan direktur utama PT Indosat Tbk yang kosong berasal dari "orang dalam". "Pada prinsipnya Pak Menteri (Sofyan Djalil) setuju orang dalam. Jadi kalau tidak ada orang dalam baru orang luar," kata Said Didu kepada wartawan di Jakarta, Jumat. Soal jumlah calon, Said mengaku sulit untuk menyebutkannya sebab selalu berubah-ubah setiap waktu. Seperti diketahui, penunjukan Dirut Indosat, baru akan dilakukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang menurut rencana diselenggarakan pada 5 Juni 2007. Said mengatakan, terkait STT (Singapore Technologies Telemedia) yang mempunyai kepemilikan saham mayoritas (40 persen) di Indosat hanya akan menerima usulan dari pemerintah RI dan mengkomunikasikannya. Pemilihan dirut juga tidak akan melalui tahap TPA (Tim Penilai Akhir) meskipun tetap berkoordinasi dengan pemerintah dalam hal ini presiden dan wakil presiden. Hal itu karena kepemilikan saham pemerintah di perusahaan jasa komunikasi itu hanya 14 persen. "Untuk Indosat tidak perlu melalui TPA tetapi tetap berkoordinasi, jadi walaupun tidak TPA tetapi tetap dilaporkan ke presiden dan wakil presiden," katanya. Sementara Meneg BUMN Sofyan Djalil mengatakan, pengisian untuk posisi direksi yang kosong terutama untuk BUMN dengan kepemilikan saham mayoritas merupakan agenda Kementerian yang dipimpinnya dalam satu bulan ke depan. "Pengisian direksi dan komisaris yang kosong ini dalam satu bulan ke depan akan kita selesaikan. Baru kemudian kita tangani masalah lain yang mendesak," katanya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007