Denpasar, Bali (ANTARA News) - Wakil Presiden M Jusuf Kalla menyatakan bahwa Indonesia perlu mengkaji teknologi nuklir yang ditawaran Jepang, walaupun tetap terus mengembangkan energi yang selama ini sudah ada dan potensinya juga besar. "Pendapat kita, tentu nuklir kita kaji, tetapi kita kembangkan dulu energi yang selama ini cukup besar seperti batubara, geothermal, hidrogen dan sebagainya," kata Wapres M Jusuf Kalla saat transit di Bandara Ngurah Rai Bali, Sabtu, dalam perjalanan kembali dari kunjungan kerja ke Jepang. Wapres menjelaskan banyak pihak yang ingin energi nuklir bisa dikembangkan di Indonesia, namun disisi lain banyak daerah yang tidak bersedia wilayahnya digunakan untuk tempat nuklir tersebut. "Jadi, tak mudah untuk mencari tempat untuk mengembangkannya," kata Wapres. Oleh karena itu, katanya, Indonesia ingin terlebih dahulu mengembangkan energi alternatif yang lebih murah seperti geothermal. Namun disamping itu terus mempersiapkan untuk nuklir. Mengenai tawaran kerjasama teknolgi nuklir dari Jepang, Wapres menjelaskan bahwa Jepang menawarkan itu dengan harapan Indonesia tidak memakai gas sehingga gasnya bisa di ekspor ke Jepang. "Saya katakan, kalau gitu Jepang saja yang kembangkan nuklir," kata Wapres. Menurut Wapres tren kembali ke nuklir diakibatkan karena kekurangan energi di dunia. Sehingga banyak negara kembali berusaha mengembangkan energi nuklir yang lebih aman. Namun pengembangan energi nuklir tetap memiliki keterbatasan.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007