Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari mengatakan, pemerintah akan mulai menyiapkan penyediaan stok vaksin flu burung pada akhir 2007. Kepada pers di Jakarta, Sabtu, Menteri Kesehatan menjelaskan saat ini upaya pengembangan vaksin flu burung yang dilakukan Departemen Kesehatan bekerjasama dengan Baxter Healthcare SA--perusahaan farmasi asal Amerika Serikat-- telah sampai pada pengujian klinik vaksin. "Uji klinik untuk melihat efektifitasnya sekarang sudah dilakukan. Juli ini uji klinik ujungnya dilakukan dan kemungkinan selesai bulan September atau Oktober, jadi jangan khawatir kita akan segera bisa menyiapkan kebutuhan vaksin sendiri," jelasnya. Namun demikian Siti Fadilah tidak menyebutkan jumlah vaksin flu burung yang akan disiapkan pemerintah untuk stok nasional. Sementara menurut panduan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) setiap negara setidaknya perlu menyediakan stok vaksin flu burung minimal untuk 10 persen populasinya atau sekitar 20 juta dosis untuk Indonesia guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya pandemi influenza. Produksi vaksinnya sendiri, kata dia, akan dilakukan dengan sistem "down stream" dimana pengolahan bahan baku dilakukan di pabrik Baxter Health Care SA sementara pengisiannya akan dilakukan oleh produsen farmasi nasional. Ia menjelaskan pula bahwa dalam rangka transfer teknologi, selanjutnya sejumlah ahli Indonesia juga akan dikirim untuk memelajari metode pembuatan vaksin di perusahaan yang mampu menghasilkan tiga juta dosis vaksin flu burung per minggu tersebut. "Ahli-ahli dari sini akan dikirim ke sana supaya bisa belajar," katanya. Lebih lanjut dia menjelaskan pula bahwa selain dengan Baxter Health Care SA pemerintah juga membuka peluang bagi perusahaan farmasi internasional lain yang berminat menjalin kerja sama dalam pengembangan vaksin dengan Indonesia. Di Indonesia hingga saat ini virus influenza tipe A subtipe H5N1 telah menginfeksi 97 orang dan menyebabkan 77 orang diantaranya meninggal dunia. Penanganan pasien yang terinfeksi virus flu burung sampai saat ini hanya dilakukan dengan menggunakan Oseltamivir (Tamiflu-red), obat antivirus influenza yang direkomendasikan dalam penanganan infeksi flu burung pada manusia.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007