Bagdad (ANTARA News) - Perhimpunan cendekiawan Muslim, kekuasaan tertinggi Sunni di Irak, pada Minggu menyatakan bahwa serangan udara militer Amerika Serikat (AS) menewaskan 10 warga Irak dan melukai sejumlah lagi. Perkumpulan itu mengatakan bahwa serangan itu menyasar lingkungan di pinggiran Bagdad barat dan disertai gerakan keamanan Irak, yang menyebabkan penangkapan 40 orang. Menurut perkumpulan itu, yang menyampaikan tuduhan serupa terhadap baik pasukan AS maupun Inggris pada Sabtu, sejumlah anak-anak berada di antara yang tewas tersebut. Tentara AS di Irak tidak bisa diminta tanggapan. Balatentara AS sering dituduh menggunakan kekuatan berlebihan dan serampangan di Irak, kendati komandannya menyatakan persoalannya kini ditangani lebih sungguh-sungguh dan jumlah pembunuhan secara salah menurun. Helikopter tempur AS pekan pertama Mei membunuh lima warga, termasuk dua anak-anak, ketika menembak pejuang di utara Bagdad. Letnan Kolonel Mike Donnelly, juru bicara pasukan AS di utara ibukota Irak itu, menyangkal laporan beberapa media bahwa helikopter tersebut menembaki sekolah pada Selasa. "Kejadian itu mengguncangkan jiwa dan sama sekali tidak menguntungkan," kata Donnelly lewat telepon. Ia menambahkan bahwa penyelidikan dilakukan atas penyebab kematian warga tersebut. Ia juga menyatakan, pejuang terlihat memasang bom jalanan dan menjalankan pos pemeriksaan gelap di dekat kota Mandali, propinsi Diyala, memicu tentara AS memanggil dukungan udara. Serangan helikopter itu membunuh dua di antara pejuang tersebut, tapi wawancara dengan penduduk kemudian menunjukkan kelima warga itu juga terbunuh, kata Donnelly. Ia mengaku, tidak memunyai keterangan atas usia anak-anak itu. Tentara AS juga mengeluarkan pernyataan berisi sama, menyangkal laporan bahwa helikopter tempurnya menembaki sekolah dasar di Bagdad utara, tapi memastikan sedikit-dikitnya dua anak tewas akibat serangan terhadap pejuang pembom. Pernyataan markas besar AS di Bagdad itu mengatakan helikopter tempur be

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007