Yogyakarta (ANTARA News) - Bnt (48), warga Dusun Salakan, Desa Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kini dirawat di Rumah Sakit dr Sardjito Yogyakarta sebagai pasien terduga (suspect) flu burung. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Bantul dr Siti Noor Zaenab, Senin, pasien suspect flu burung itu dirawat di RS Sardjito sejak 26 Mei lalu dengan gejala menyerupai penderita flu burung. "Hasil rapid test negatif, namun pemeriksaan tetap dilanjutkan dan contoh (specimen) cairan ingusnya sudah dikirim ke Balitbang Departemen Kesehatan di Jakarta. Kini tinggal menunggu hasilnya," kata dia. Ia mengatakan, pihaknya sudah melakukan penyelidikan epideomologi (PE) di lingkungan atau sekitar tempat tinggal Bnt di Bantul. Kata Siti, kondisi pasien tersebut saat ini sudah mulai membaik, tetapi masih dirawat di RS Sardjito sebagai penderita flu biasa, namun dalam perawatannya Bnt diperlakukan sebagai suspect flu burung. Sementara itu, menurut staf P2PM (Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular) Dinas Kesehatan Bantul dr Bintarto, dari hasil PE di lingkungan atau sekitar tempat tinggal Bnt banyak ditemukan unggas jenis ayam mati mendadak. "Tetapi unggas yang mati mendadak tersebut belum bisa dipastikan sebagai penyebab pasien itu suspect flu burung," katanya. Kini pihaknya sedang menyelidiki intensitas kontak antara Bnt dengan unggas. Menurut dia, diselidiki pula sekitar 10 orang yang tinggal di sekitar rumah Bnt, dan hanya satu orang di antaranya yang didapati sakit flu, yaitu Riana, anak perempuan Bnt. Bintarto mengatakan, kecurigaan bermula ketika Bnt belum sakit, ayam miliknya mati mendadak dengan ciri-ciri seperti terjangkit flu burung. Setelah dilakukan penyelidikan, ayam yang mati mendadak tersebut positif terjangkit flu burung. Bnt kemudian sakit flu dengan ciri-ciri terjangkit flu burung. "Namun, sebelum ada hasil pasti dari penyelidikan yang dilakukan Balitbang Departemen Kesehatan di Jakarta, ia tetap dinyatakan sakit flu biasa, dengan perlakuan dalam perawatannya sebagai suspect flu burung," kata dia. Ia mengatakan, di Kecamatan Sewon Bnt adalah pasien suspect flu burung pertama, sedangkan untuk Kabupaten Bantul pasien sebagai keenam yang dicurigai terserang virus flu burung. "Lima pasien suspect flu burung di Bantul sebelumnya semuanya dinyatakan negatif," katanya. Bintarto mengatakan daerah endemis flu burung pada hewan di Bantul menyebar di seluruh kecamatan. "Tetapi untuk kasus pada manusia sampai sekarang di Bantul belum pernah ditemukan," kata dia. Sementara itu, Ketua Tim Satgas Penanganan Flu Burung Rumah Sakit dr Sardjito Yogyakarta Dr Sumardi SpPD mengatakan, pihaknya telah melakukan rapid test terhadap pasien atas nama Bnt tersebut. "Hasil rapid test terhadap sampel darah pasien itu mengarah ke negatif, namun hasil ini kemungkinan kebenarannya masih fifty-fifty," katanya. Ia mengatakan, untuk memperoleh kepastian, Senin (28/5) ini pihaknya telah mengirim sampel darah, usap hidung serta usap tenggorokan Bnt ke Balai Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Departemen Kesehatan di Jakarta. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007