`Science park` tersebut akan mengutamakan konsep alam sesuai dengan program utama pembangunan yang berwawasan lingkungan. Nantinya, akan dibangun embung di lokasi tersebut sehingga bisa sekaligus berfungsi sebagai daerah resapan."
Yogyakarta (ANTARA News) - Pemerintah Kota Yogyakarta berencana membangun "science park" untuk menghidupkan Yogyakarta bagian selatan sekaligus untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan tersebut.

"Rencana pembangunan taman ilmu pengetahuan atau science park ini menjadi bagian dari kegiatan pembangunan berwawasan lingkungan dan menjadi program prioritas pembangunan jangka menengah Kota Yogyakarta," kata Kepala Bidang Fisik Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Yogyakarta Wahyu Handoyo di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, rencana pembangunan "science park" tersebut tidak terlepas dari program "eco district" yang dilakukan Pemerintah Kota Yogyakarta dengan bantuan Kementerian Pekerjaan Umum serta konsultasi dari Pemerintah Perancis.

Saat ini, lanjut Wahyu, Pemerintah Kota Yogyakarta sedang dalam tahap penyusunan rancang bangun "science park" yang akan dilanjutkan dengan feasibility studies pada tahun ini.

"Pada 2018 akan disusun detail engineering design (DED) yang didalamnya sudah memasukkan perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk membangun "science park"," katanya.

Wahyu memastikan, "science park" yang akan dibangun di Jalan Tegalturi tersebut akan mengusung konsep yang jauh berbeda dengan Taman Pintar yang sudah ada saat ini.

"Science park tersebut akan mengutamakan konsep alam sesuai dengan program utama pembangunan yang berwawasan lingkungan. Nantinya, akan dibangun embung di lokasi tersebut sehingga bisa sekaligus berfungsi sebagai daerah resapan," katanya.

Berbagai wahana rekreasi dan edukasi yang akan dibangun di lokasi tersebut, lanjut dia, juga disesuaikan dengan konsep utama pembangunan yang berwawasan lingkungan.

Wahyu berharap, keberadaan "science park" tersebut akan mendongkrak kegiatan ekonomi masyarakat di kawasan tersebut dan pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Selain "science park", kegiatan lain yang tidak dapat dipisahkan dari program pembangunan "eco district" adalah identifikasi potensi pengembangan kantong parkir di Pasar Seni dan Kerajinan Yogyakarta XT-Square dan di Terminal Giwangan Yogyakarta.

"Pada awalnya, identifikasi pengembangan kantong parkir hanya akan dilakukan di XT-Square saja. Tetapi kemudian berkembang di Terminal Giwangan karena Pasar Seni dan Kerajinan Yogyakarta tentu memiliki rencana bisnis mereka sendiri," katanya.

Program pembangunan berbasis lingkungan "eco district" yang dilakukan di Yogyakarta bagian selatan tersebut difokuskan di dua kecamatan yaitu Umbulharjo dan Kotagede.

"Kami juga akan melakukan pembangunan trotoar di Jalan Pramuka dan Imogiri, serta penataan bantaran Sungai Gajah Wong misalnya dengan pembangunan ruang terbuka hijau, talud atau penataan permukimannya," katanya.

Wahyu mengatakan, seluruh konsep pembangunan yang akan dilakukan dalam program "eco district" tersebut sudah disampaikan ke pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR untuk dievaluasi.

"Kami pun masih menunggu hasil evaluasi dari pemerintah pusat, termasuk untuk pendanaannya. Apakah dengan hibah atau pinjaman lunak. Tetapi, hal itu juga sangat tergantung dari kemampuan anggaran pusat," katanya.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017