Sidoarjo (ANTARA News) - Sejumlah tokoh nasional yang usianya sudah terbilang sepuh dan tergabung dalam Forum Kebersamaan tampak ikut menghadiri peringatan setahun luapan lumpur panas dari proyek PT Lapindo Brantas Inc. di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa. Para tokoh itu, antara lain M. Noer (mantan Gubernur Jawa Timur), Prof Soebroto (mantan Sekretaris Jenderal Organisasi Negara Pengekspor Minyak/OPEC, dan mantan Menteri Pertambangan dan Energi), serta Syaiful Sulun (anggota Barisan Nasional/Barnas, yang mantan Panglima Daerah Militer/Pangdam Brawijaya). Selain itu, Sholahuddin Wahid (Pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng), Acil Bimbo (budayawan), Hariyadi Darmawan, dan ekonomo Tjuk Sukiadi. Forum Kebersamaan itu merupakan gabungan dari sejumlah elemen antara lain Barisan Nasional, Forum Peduli Masyarakat Jatim, Forum Indonesia Adil, dan Masyarakat Seniman Indonesia. Mereka bersama warga pengungsi di Pasar Baru Porong menyuarakan desakan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk lebih serius menangani masalah lumpur Sidoarjo yang sudah terkatung-katung selama setahun tanpa ada penyelesaian yang jelas. M. Noer saat berorasi di depan para warga pengungsi di Pasar Baru Porong mengatakan, penderitaan yang dialami korban lumpur sudah sangat keterlaluan, sehingga sudah saatnya, pemerintah memperhatian nasib mereka yang sekarang hidup dalam kondisi serba memprihatinkan. "Kesabaran rakyat ada batasnya! Presiden harus berbuat sesuatu untuk memenuhi keinginan rakyat korban Lapindo," teriak M Noer yang masih tampak kuat berdiri dengan bantuan tongkatnya. Sementara itu, Sholahuddin Wahid menambahkan, aksi yang dilakukan generasi tua ini untuk menggugah hati nurani pemerintah yang dinilainya kurang tanggap dalam menangani korban lumpur. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007