Bekasi (ANTARA News) - Operator Tol Jakarta-Cikampek mulai memberlakukan program cashless society atau budaya nontunai di Gerbang Tol Bekasi Barat III dalam rangka mengurangi kepadatan antrean kendaraan dalam tol.

"Sebanyak tiga gardu transaksi tol di GT Bekasi Barat III saat ini semuanya sudah nontunai. Dua gardu menggunakan pembayaran kartu elektronik dan satu gardu on board unit (OBU)," kata Humas PT Jasa Marga Jakarta-Cikampek Handoyono di Bekasi, Kamis.

Menurut dia, kebijakan itu telah dimulai sejak Juni 2017 atau beberapa hari sebelum Lebaran 1438 Hijriyah.

GT Bekasi Barat III merupakan akses alternatif keluar tol dari arah Jakarta dan sekitarnya yang menuju Jalan KH Noer Alie Kalimalang, Kota Bekasi, melintasi sisi pusat perbelanjaan Grand Metropolitan Mal.

Menurut dia, gerbang tol tersebut saat ini sudah resmi tidak melayani pembayaran tol secara tunai seiring program 100 persen transaksi nontunai PT Jasa Marga.

"Mulai Oktober 2017, semua gerbang akan diberlakukan secara otomatis tanpa tunai. Namun untuk lintasan di Kota Bekasi baru GT Bekasi Barat III yang sudah diberlakukan, di luar sejumlah GT di wilayah Jakarta," katanya.

Dikatakan Handoyo, pemilihan lokasi GT Bekasi Barat III sebagai lokasi perdana dari dua GT lainnya di Bekasi Timur dan Bekasi Barat dikarenakan tingkat transaksi tol yang relatif sepi, karena mayoritas pengendara yang mengarah Kota Bekasi keluar melalui GT Bekasi Timur dan Bekasi Barat I.

Kondisi itu juga mendorong pihaknya untuk membatasi waktu operasional pelayanan transaksi hanya pada pukul 06.00-13.00 WIB dan 13.00-21.00 WIB pada hari normal.

"Sedangkan untuk akhir pekan Sabtu dan Minggu hanya shift 2 saja pukul 13.00 hingga 21.00 WIB. Di luar waktu transaksi yang ditetapkan, GT tersebut ditutup," katanya.

Handoyo berharap, program cashless society itu dapat mendorong peralihan transaksi pengemudi tol dari sistem tunai kepada elektronik.

"Ini adalah program pemerintah pusat dalam rangka mengurangi kepadatan di dalam tol. Kebetulan Kota Bekasi di GT Bekasi Barat III yang diberlakukan lebih awal," katanya.

Pantauan Antara di lokasi melaporkan, meskipun operator telah memasang papan pengumuman terkait operasional gardu tol Bekasi Barat III, namun sebagian pengendara masih ada yang terjebak dengan tidak beroperasinya GT tersebut, sehingga harus memundurkan mobilnya sejauh lebih kurang 100 meter menuju lintasan tol yang padat.

Pergerakan mundur kendaraan itu nampak tidak terkawal oleh petugas terkait sehingga rawan menimbulkan kecelakaan lalu lintas di dalam tol.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017