Kupang (ANTARA News) - Ketua Harian KONI NTT Andre Koreh mengatakan, hakim pengadilan Hong Kong sudah mengizinkan pemulangan jenazah sang perintis olahraga kempo Nusa Tenggara Timur, Bernabas Ndjoerumana (Simpai Nabas) ke Indonesia.

Izin pemulangan itu setelah dokter forensik Hong Kong menyatakan bahwa Simpai Nabas yang meninggal dunia dalam penerbangan dari San Fransisco menuju Hong Kong pada pukul 04.00 waktu San Fransisco (4 Agustus 2017) itu karena sakit, kata Andre Koreh melalui pesan WhatsApp, Selasa.

"Informasi dari Hong Kong, jenasah almarhum Barnabas Ndjoerumana baru sudah selesai diperiksa oleh dokter forensik Hong Kong dan dinyatakan meninggal karena sakit. Dengan demikian tidak lagi diperlukan autopsi dan tidak perlu ada persidangan oleh hakim di sana," katanya.

Dia mengatakan, surat pernyataan dari otoritas di Hong Kong sudah dikeluarkan. Saat ini pengurusan administrasi berupa surat exit permit sedang berlangsung sebagai syarat untuk pemulangan jenasah Bernabas.

"Saat ini sedang menunggu surat exit permit dari imigrasi Hong Kong. Sementara surat tersebut hanya bisa dikeluarkan kalau barang yang akan dikirim sudah di-packing dengan baik," katanya.

Jika semua proses ini berjalan dengan baik dan lancar, maka jadwal pemulangan jenazah ke Indonesia tidak lagi terganggu.

Kalau semuanya proses ini berjalan lancar maka hari ini juga akan keluar exit permit dan rencana hari Rabu (9/8) 2017 jenazah akan diterbangkan dengan pesawat Garuda pada pukul 17.10 waktu Hong Kong dan tiba pukul 21.10 WIB di Jakarta.

Selanjutnya pada Kamis 10 Agustus 2017, jenazah akan diterbangkan dengan pesawat Garuda pukul 07.15 WIB dan tiba Kupang 12.50 WITA.

Dia berharap, masyarakat NTT dapat membantu mendoakan agar seluruh proses yang berhubungan dengan pemulangan jenazah Simpai Nabas bisa berjalan dengan lancar.

Simpai Nabas mengembuskan nafas terakhirnya dalam penerbangan dari San Fransisco menuju Hong Kong pada pukul 04.00 waktu San Fransisco (4 Agustus 2017) atau pukul 19.00 WITA (5 Agustus waktu Indonesia).

Almarhum meninggal dunia di atas pesawat Cathay Pasific dengan nomor penerbangan CX 873 dari San Fransisco menuju Hong Kong, setelah mengantar anak-anak didiknya berlaga dalam kejuaraan dunia Shorinji Kempo di San Mateo, California, Amerika Serikat 27 Juli-3 Agustus 2017.

(Baca: Kepulangan jenazah Bernabas tunggu putusan hakim Hong Kong)

Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017