Sidoarjo (ANTARA News) - Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Jawa Timur (Jatim) mendesak Badan Pelaksana Penanggulangan Semburan Lumpur Sidoarjo (BP2LS) untuk mengamankan jalan raya Porong dari luapan lumpur panas di proyek PT Lapindo Brantas Inc. Kepala Sub-Dinas (Subdin) Perencanaan Teknis Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Jatim, Hadi Roseno, dalam acara seminar dan pameran foto di Sidoarjo, Rabu, mengatakan bahwa langkah yang akan dilakukan dalam upaya mengantisipasi luberan lumpur Jalan Raya Porong itu saat ini adalah dengan perbaikan jalan dan penguatan tanggul. "Soal relokasi itu kewenangan pemerintah pusat, karena yang akan direlokasi adalah jalan nasional. Namun, bukan berarti kami tidak bertindak. Untuk jangka pendek ini hanya perbaikan dan pelebaran jalan," katanya menegaskan. Menurut dia, soal pelebaran jalan di Siring dan di bundaran tol Gempol sudah dilakukan sejak dulu dan sekarang perbaikan dan pelebaran jalur alternatif dari Mojosari-Krian-Waru-Sidoarjo. Hadi menyatakan, sejak tol Porong ditutup total, semua kendaraan dialihkan ke jalan Raya Porong. Akibatnya, jalan Raya Porong akan mengalami penambahan arus lalu lintas drastis mencapai sekitar 30 ribu setiap harinya. "Belum lagi, kalau jalan Raya Porong seringkali ditutup. Apabila dialihkan ke jalan alternatif, tentunya jalan alternatif seperti Mojosari akan padat. Kami tidak bisa melakukan perbaikan terhadap jalan itu, karena itu jalan nasional," katanya. Oleh karena itu, ia menambahkan bahwa sesuai rapat dengan BP2LS, beberapa waktu lalu, pihak PU Bina Marga meminta BP2LS untuk mengamankan jalan raya Porong, sebab kalau tidak, seluruh kegiatan perbaikan dan pelebaran jalan di jalur alternatif akan mengalami hambatan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007