Beirut (ANTARA News) - Tentara Lebanon mengatakan pada Sabtu bahwa mereka telah menahan seorang tersangka kelompok ISIS yang diduga tengah merencanakan serangan terhadap pasukannya.

Pria itu dikirim oleh kelompok ISIS di Suriah untuk membunuh seorang perwira tinggi tentara Lebanon. Dia telah mengawasi rumah perwira tentara tersebut, kata pernyataan militer itu.

"Dia juga bekerja mencari senjata dan bahan peledak yang dibutuhkan untuk melakukan operasi ini, begitu pula untuk serangan bom terhadap tentara dan sejumlah desa di Lebanon utara," katanya seperti dilaporkan Reuters.

Pihak berwenang menangkap tersangka tersebut, seorang warga negara Lebanon, di desa Wadi Khaled, daerah perbatasan dengan Suriah, menurut sebuah sumber keamanan.

Dalam beberapa tahun belakangan, sejumlah serangan di Lebanon dikaitkan dengan kelompok ISIS, yang menguasai wilayah di negara tetangganya, Suriah dan daerah kantong di perbatasan.

Meski begitu, negara ini sebagian besar terhindar dari kekerasan yang diakibatkan oleh perang enam tahun Suriah, di mana kelompok Hizbullah Lebanon ikut bertempur mendukung pemerintahan Presiden Bashar al-Assad.

Tentara Lebanon mengatakan bahwa tersangka yang ditahan itu, menerima perintah dari kelompok ISIS di kota Raqqa, Suriah, dimana kelompok pemberontak tersebut telah menjadikan kota itu sebagai kubu pertahanannya, sebelum akhirnya mereka kehilangan kendali atas wilayah tersebut akibat terdorong oleh milisi dukungan AS.

Tersangka juga telah berhubungan dengan pemberontak di daerah kantong kelompok ISIS, di pegunungan perbatasan Suriah-Lebanon.

Sejak pekan lalu, tentara Lebanon melakukan serangan di sisi perbatasannya terhadap daerah kantong kelompok ISIS di dekat kota Ras Baalbeck, di wilayah timur laut negara itu.
(Uu.Aulia/KR_AMQ)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017