Atlantic City (ANTARA News) - Penantang asal Rusia, Sultan Ibragimov, Sabtu menundukkan petinju Amerika, Shannon Briggs, untuk merebut gelar tinju kelas berat Organisasi Tinju Dunia (WBO). Briggs, yang pertama kalinya mempertahankan gelar dan berusia 32 tahun, adalah peraih medali perak Olimpiade 2000 dan tampak lamban pada awal ronde. Ibragimov membukukan kemenangan angka mutlak. Hakim memberi angka 119-109, 117-111 dan 115-113 untuk keunggulan Ibragimov, yang menambah rekornya menjadi 21-0-1 dalam pertandingan yang semula dijadwalkan 10 Maret di New York tapi ditunda karena Briggs terjangkit radang paru-paru. Briggs kini rekornya menjadi 48-5-1. Karena perbedaan tinggi yang mencolok, Ibragimov mulanya tampil hati-hati, tapi mulai ronde ketiga dia melancarkan hook kiri dan pukulan lurus kearah lawannya. Briggs menjadi sasaran empuk dan Ibragimov mendapat lebih banyak peluang, melancarkan pukulan hook gencar seraya menghindarkan beberapa pukulan kombinasi dari petinju Amerika itu. Ronde kesembilan berlangsung lebih seru dengan petinju Rusia itu mendaratkan tiga pukulan kiri beruntun dan membuat Briggs terdesak ke sudut ring. Beberapa saat kemudian Ibragimov kembali melancarkan pukulan kanan dan kiri keras yang membuat bagian bawah mata sang juara bengkak. Meski tahu hanya dengan hasil KO yang bisa membuat dia bisa mematahkan monopoli Eropa Timur dalam kelas berat, Briggs tidak berusaha meningkatkan serangan pada ronde-ronde akhir dan 5.132 penonton di Boardwalk Hall tampak kecewa. Setelah itu, Briggs mengatakan dia masih sakit. "Saya mengonsumsi berbagai jenis antibiotik," katanya kepada wartawan, seperti dikutip Reuters. "Saya tidak bisa berlatih dalam dua pekan terakhir. "Sebenarnya saya tak ingin bertarung, tapi jika saya menarik diri mereka mengancam akan menuntut saya dan akan mencoret (gelar) saya." Ibragimov berkata: "Shannon Briggs petinju yang amat tangguh. Saya mesti hati-hati dan menghargai kekuatan dia. "Malam ini saya akan tidur selaku juara dan besok saya bangun tetap sebagai juara." (*)

Copyright © ANTARA 2007