New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia berakhir lebih rendah pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena para investor merealisasikan keuntungan mereka dari kenaikan baru-baru ini.

Harga minyak melonjak hampir empat persen pada sesi sebelumnya, setelah produsen-produsen minyak utama mengatakan dalam sebuah pertemuan di Wina, bahwa pasar global sedang dalam perjalanan menuju penyeimbangan kembali.

Menteri perminyakan Kuwait, yang memimpin pertemuan antara produsen-produsen minyak utama pada Jumat lalu (22/9), mengatakan bahwa pengekangan produksi telah membantu mengurangi persediaan minyak mentah global ke rata-rata lima tahun mereka, yang merupakan target OPEC.

Dilaporkan bahwa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), Rusia dan beberapa produsen utama lainnya telah mengurangi produksi sekitar 1,8 juta barel per hari sejak awal 2017, membantu menaikkan harga minyak sekitar 15 persen dalam tiga bulan terakhir.

Selain itu, jumlah rig yang beroperasi di ladang-ladang minyak AS turun empat rig menjadi total 744 rig pada minggu lalu, menurut data yang dikeluarkan oleh perusahaan jasa ladang minyak Baker Hughes pada Jumat (22/9).

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November, turun 0,34 dolar AS menjadi menetap di 51,88 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November, melemah 0,58 dolar AS menjadi ditutup pada 58,44 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange, demikian Xinhua.
(UU.A026)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017