Jakarta (ANTARA News) - Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Selasa ditutup melanjutkan penguatan hingga menembus rekor baru pada posisi 5.939,45 poin.

IHSG menguat 25,42 poin atau 0,43 persen menjadi 5.939,45 poin pada akhir perdagangan. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 4,98 poin atau 0,50 persen menjadi 989,79 poin.

Menurut data Bursa Efek Indonesia, level IHSG tertinggi sebelumnya berada di 5.915,36 poin pada 25 Agustus 2017.

Analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya di Jakarta, mengatakan bahwa fundamental ekonomi nasional yang kuat menjadi salah satu faktor yang memicu investor kembali melakukan akumulasi saham hingga IHSG mencatatkan rekor baru.

"IHSG menguat dengan mencatatkan rekor tertingginya, menunjukan fundamental ekonomi nasional yang kuat sehingga secara umum investasi di pasar modal Indonesia masih menjanjikan," katanya.

Kendati demikian, lanjut dia, dalam perjalanannya IHSG tentu akan bergerak berfluktuasi. Namun, jika terjadi koreksi maka hal itu dapat dijadikan kesempatan bagi investor untuk tetap melakukan akumulasi pembelian investasi jangka panjang.

Ia menambahkan bahwa investor asing yang kembali melakukan aksi lepas saham juga masih membayangi pergerakan IHSG. Kondisi itu dapat menahan potensi kenaikan saham-saham di dalam negeri menguat lebih tinggi.

Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia hari ini, investor asing mencatatkan jual bersih di pasar reguler sebesar Rp217,59 miliar.

Sementara itu frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 304.637 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 8,385 miliar lembar senilai Rp6,254 triliun. Sebanyak 167 saham naik, 165 saham menurun, dan 114 saham tidak bergerak nilainya.

Kemudian, bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei naik 213,29 poin (1,05 persen) ke 20.614,07, indeks Hang Seng menguat 618,91 poin (2,25 persen) ke 28.173,21, dan Straits Times melemah 16,02 poin (0,49 persen) ke posisi 3.246,08.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017