Bandung (ANTARA News) - Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar mengapresiasi penanggulangan cepat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat dibantu berbagai pihak termasuk relawan dalam menangani para korban bencana banjir dan longsor Pangandaran.

"Terima kasih kepada semua pihak dan saya lihat luar biasa ini sangat cepat sekali penanganannya langsung hadir di tengah masyarakat yang terkena bencana," ujar Deddy Mizwar di Bandung, Selasa.

Pada Senin (9/10), Deddy Mizwar meninjau lokasi terdampak banjir dan longsor Pangandaran, tepatnya di perumahan Bumi Estetika di Desa Cikembulan, Kecamatan Sidamulih, yang terkenda dampak cukup parah.

Didampingi Wakil Bupati Pangandaran dan Kepala Dinas Sosial Jabar serta BPBD Jawa Barat, Deddy juga memantau ketersediaan bantuan logistik berupa makanan dan obat-obatan yang ditampung di aula kantor Desa Cikembulan.

Ia juga mengucapkan duka yang mendalam bagi korban meninggal dunia dan luka-luka seraya menyerahkan bantuan logistik dari Pemprov Jawa Barat yang diserahkan kepada Wakil Bupati Pangandaran.

"Ini sangat disayangkan bisa terjadi karena persoalan banjir yang sebetulnya bisa di deteksi dan dicegah," katanya.

Deddy berharap ke depannya setiap Kecamatan khususnya di Pangandaran agar membentuk tim relawan mitigasi. Sebab menurutnya, bencana banjir dan longsor ini memang selalu terjadi setiap tahunnya di daerah tersebut.

"Saya kira setiap kecamatan bisa membentuk relawan mitigasi karena kalau dilihat tadi ada tempat-tempat tertentu yang sudah jadi langganan hampir setiap tahun hanya debit airnya berkurang atau lebih tinggi. Ini bukan daerah baru yang kena bencana tetapi sekarang semakin meluas di tujuh kecamatan," katanya.

Dengan begitu ia memprediksi bencana yang merenggut nyawa empat orang ini akibat ada kerusakan maupun alih fungsi lahan di hulu sungai.

"Artinya saya memprediksi ini ada kerusakan di hulu sungai yang harus juga segera dibenahi disamping tadi tim mitigasi bencana juga bisa bekerja lebih baik termasuk peringatan dini dari instansi terkait terhadap ancaman bencana," katanya.

Menurut dia, berbeda dengan bencana gempa yang sulit diprediksi terjadi, banjir lebih mudah diketahui gejalanya.

"Ini bisa kita prediksi kalau itu banjir sebetulnya, kecuali gempa yang sulit diprediksi," katanya.

Deddy berharap tidak ada lagi korban jiwa saat terjadi banjir karena sudah ada pemberitahuan awal. Termasuk juga korban areal lahan pertanian yang tergerus banjir sehingga gagal panen. Mengingat Jabar berkontribusi besar bagi ketahanan pangan nasional.

"Jabar ini adalah Provinsi yang berkontribusi terhadap ketahanan pangan sangat besar dan nomor satu, kalau ini tidak ditangani saya kira akan mengancam ketahanan pangan nasional," kata dia.

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2017