Pekanbaru (ANTARA News) - Yatino (28), pasien 'suspect' flu burung yang dirawat di Ruang Perawatan Flu Burung Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad, Pekanbaru, meninggal dunia pada pukul 13.15 WIB. "Dia baru meninggal pukul 13.15 WIB tadi," ujar Ketua Tim Pengendalian Flu Burung RSUD Arifin Achmad dr Azizman Daad SpP kepada ANTARA News di Pekanbaru, Selasa. Ia mengatakan, pasien yang dirujuk ke RSUD Arifin Achmad pada Senin (11/6) itu agaknya positif flu burung, dan tidak mampu disembuhkan walau dirawat di rumah sakit. "Dari hasil pemeriksaan kami, pasien tersebut 75 persen positif flu burung," ujar Aziz, menjelaskan berbagai gejala dan serangkaian diagnosa yang dilakukan pihaknya terhadap pasien. Ia mengatakan, jenazah Yatino tetap ditangani oleh pihak rumah sakit, bahkan dimandikan oleh petugas kamar jenazah RSUD. "Dari ruang isolasi ia dibawa ke kamar jenazah dulu, setelah itu dimandikan. Setelah semuanya selesai sesuai syariat Islam, jenazah baru dibawa keluarganya untuk dikebumikan," kata Aziz. Menurut dia, jenazah yang telah dikafani dan dimasukkan ke dalam peti jenazah tidak boleh dibuka lagi, meskipun oleh keluarganya. "Perlakuan khusus terhadap jenazah ini karena ia menderita penyakit menular," ungkap dokter spesialis penyakit paru-paru itu. Yatino merupakan karyawan perusahaan perkebunan sawit PT Rigunas di Desa Semblinang Tebing, Kecamatan Peranap, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu). Ia diduga kuat terjangkit penyakit flu burung dari kontak langsung dengan ayamnya yang mati, kemudian disembelihn untuk dijadikan lauk dan disantapnya bersama keluarga. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007