Jakarta (ANTARA News) - Institut Pemrintahan Dalam Negeri (IPDN) mendesak pihak terkait, agar buku "IPDN Undercover" yang ditulis Dosen IPDN, Inu Kencana, ditarik dari peredaran dengan alasan buku tersebut berisikan fitnah. Desakan disampaikan Kuasa Hukum mantan Rektor IPDN, I Nyoman Sumaryadi, Muchtar Pakpahan, dalam pertemuan dengan dua anggota Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) DPR di Gedung DPR/MPR Jakarta, Selasa. Dua anggota menemui Muchtar, yaitu Arbab Paproeka dan Tuty Lukman Soetrisno. Muchtar Pakpahan menjelaskan bahwa buku "IPDN Undercover" mendiskreditkan institusi IPDN. Inu dianggap menyebarkan kabar bohong seolah-olah Kampus IPDN sebagai sarang narkoba dan seks bebas. Adanya kasus pelecehan terhadap agama yang diungkap Inu Kencana juga dibantah. Asep Sodikin dari Forum Silaturahmi Pondok Pesantren dan Majelis Taklim Jawa Barat mengungkapkan, pihaknya pada 25 Mei 2007 telah memanggil dosen yang dimaksud, Inu Kencana, telah melecehkan agama Islam. Dosen itu sambil menangis membantah telah melakukannya, bahkan bersumpah tidak melakukan kegiatan yang melecehkan agama. Untuk mengusut tuduhan Inu itu, kata Asep, pihaknya telah melaporkan dugaan pelecehena agama ke polisi dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat, namun hal itu belum ditindaklanjuti. Dia menyatakan, jika isi buku tersebut fitnah sebaiknya direvisi, kalau perlu ditarik dari peredaran agar tidak mendiskreditkan IPDN. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007