Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah melalui Kementerian Negara BUMN akan segera merevitalisasi sejumlah BUMN yang bergerak dalam sektor industri strategis termasuk PT Dirgantara Indonesia. "Kita anggap sekarang negara sudah mampu untuk merevitalisasi industri strategis," kata Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil di Jakarta, Selasa. Menurut dia, bila dikelola baik, industri strategis dapat memberikan prospek yang cerah dan meningkatkan tingkat pendapatan negara. Pihaknya telah menemui presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan mantan Menristek BJ Habibie untuk membicarakan rencana revitalisasi industri strategis. "Saya menemui Presiden dan Pak Habibie kemarin dan kita akan lihat terutama untuk PT DI, PT PAL, dan PT Pindad untuk kemungkinannya direvitalisasi," katanya. Sebelumnya Presiden SBY dan BJ Habibie telah membahas revitalisasi industri strategis di sejumlah BUMN. Niat Presiden merevitalisasi industri strategis itu adalah karena melihat arah sektor industri tersebut yang cukup baik dari segi kemampuan teknologi dan penjualannya. Rencananya, revitalisasi industri strategis akan dilakukan melalui sejumlah sektor industri, antara lain industri dirgantara dan industri perkapalan. Habibie dimintai masukan mengingat rekam jejak tokoh tersebut yang antara lain pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia yang sebelumnya bernama IPTN serta Dirut PT PAL Surabaya. Di sektor industri dirgantara, Habibie menyampaikan usulan mengenai disain ulang terhadap pesawat N-250 dengan konsep yang lebih ekonomis dan irit bahan bakar. Redisain terhadap pesawat N-250 itu, tidak akan menggunakan dana APBN, karena akan ditawarkan pada pengusaha yang berminat untuk mengembangkannya dengan pola bisnis kemitraan.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007