Jakarta (Antara) -- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus mendorong penggunaan energi baru terbarukan (EBT) sebagai sumber listrik utama. Salah satu upaya yang akan dilakukan ialah dengan mendorong pengembang perumahan yang tergabung dalam Real Estate Indonesia (REI) untuk membangun rumah yang dilengkapi dengan panel surya dalam rangka memenuhi kebutuhan energi penggunanya.

Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan, Maritje Hutapea, memgungkapkan pihaknya telah melakukan perjanjian kerjasama (Mou) dengan REI untuk mendorong kampanye pembangunan rumah dengan teknologi panel surya. "Pada 2 November mendatang kami akan bertemu dengan lebih dari 100 pengembang anggota REI untuk sosialisasi," ujarnya, akhir pekan lalu.

Maritje mengungkapkan, rumah yang akan dibangun menggunakan teknologi panel surya ini merupakan rumah kategori pasar menengah ke atas.

Sebagai informasi, MOU antara Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) dan REI ini diteken pada acara Indo EBTKE ConEx 2017. Kerjasama ini bertujuan untuk membuat energi mandiri pada masyarakat.

Penggunaan panel surya sebagai atap rumah memang membutuhkan biaya yang tentunya bisa membuat harga rumah menjadi mahal. Kendala itu, kata Maritje, tidak akan menjadi masalah yang berarti. "Karena nantinya pengeluaran untuk kebutuhan energinya gratis sehingga bisa menutup biaya cicilan, jadi tidak menjadi kendala," katanya.  

Dalam kesempatan itu, Maritje mencontohkan salah satu perumahan yang telah menggunakan teknologi ini yakni Sumarrecon Serpong. Beberapa waktu lalu, Summarecon Serpong meluncurkan kawasan hunian baru Symphonia, yakni klaster Verdi dan Vivaldi. Menariknya, klaster ini merupakan hunian pertama di Indonesia yang seluruh rumahnya memanfaatkan energi terbarukan dengan sistem panel surya fotovoltaik. Pemasangan sistem panel surya dilakukan oleh ATW Solar, penyedia sistem panel surya ternama dengan teknologi kelas dunia.

Pewarta: Andri Setyawan
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2017