London (ANTARA News) - Mauricio Pochettino mengungkapkan bahwa Tottenham tidak akan memaksa gaya bermain untuk diterapkan di akademi, karena masing-masing kelompok memiliki filosofi sendiri untuk tumbuh berkembang di masa depan.

Pochettino mampu meraih sukses di Spurs dengan mengedepankan sejumlah talenta muda. Di bawah asuhan pelatih asal Argentina itulah, Tottenham tampil lebih konsisten selama menjalani Liga Inggris selama dua musim.

Di bawah asuhan Pochettino, Tottenham mampu melesakkan banyak gol dan tidak banyak kebobolan, dengan begitu mampu bertengger di papan atas klasemen Liga Inggris.

Di balik hasil positif itu, Pochettino tidak menganut filosofi tertentu untuk menangani klub, tidak seperti Akademi La Masia milik Barcelona yang taat dengan satu pakem tertentu.

"Saya percaya dengan sepenuhnya kepada proses berlatih, dan kami menitikberatkan kepada potensi masing-masing pemain," katanya kepada L'Equipe.

"Kami tidak memegang teguh kepada satu sistem tertentu, yang pada akhirnya dapat membelenggu kreativitas pemain. Tidak boleh terjadi bahwa teknik yang dikembangkan di tim utama lantas dipaksakan untuk dipraktekkan bagi anak-anak usia empat belas atau lima belas tahun."

"Saya memberi keleluasaan kepada para pemain muda untuk berkembang sesuai dengan talentanya. Dengan begitu ia nantinya mampu berkembang dengan filosofi yang berbeda. Kami ingin melatih para pemain agar mudah beradaptasi dengan situasi apa pun," katanya sebagaimana dikutip dari laman Evening Standard.

"Pada bagian lain, hal ini tidak sama ketika kita berbicara mengenai sejumlah nilai, misalnya menjadi pemain profesional, disiplin, dan punya rasa tanggungjawab yang mumpuni. Inilah karakter yang siap ditumbuhkembangkan dalam klub, dan kerapkali saya tekankan."

Pewarta: AA Ariwibowo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017