Mataram (ANTARA News) - Identitas dua jenazah terduga teroris asal Bima, Nusa Tenggara Barat, yang tewas dalam kontak tembak dengan Tim Detasemen Khusus 88/Antiteror dibantu anggota kepolisian setempat, Senin pagi, belum terungkap, kata Wakapolda NTB Kombes Pol Tajuddin.

"Saya sudah tanyakan nama dan sebagainya, tapi belum ada konfirmasi, karena lokasinya sangat jauh, sinyal pun sulit. Jadi sampai sekarang belum tembus," katanya di Mataram, Senin.

Begitu juga saat disinggung apakah dua terduga teroris itu berkaitan dengan pelaku penembakan terhadap dua anggota kepolisian pada 11 September 2017, Tajuddin belum mengetahui kepastiannya.

"Ini masih kita dalami dulu, karena laporan lengkapnya belum saya terima dari kapolres, nantinya kalau sudah ada laporan lanjutan, akan kita lengkapi lagi informasinya," ujarnya.

Laporan awal yang diterimanya menjelaskan bahwa telah terjadi kontak tembak antara anggota kelompok teroris dengan Tim Densus 88/Antiteror yang dibantu anggota kepolisian setempat pada Senin, pukul 09.50 Wita, di Gunung Ritu Asa Kota, Desa Mawu Rite, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima.

Terkait dengan kontak tembak tersebut, Kapolres Bima Kota melaporkan bahwa terdapat dua anggota dari kelompok teroris asal Bima yang dinyatakan tewas.

Sebanyak dua janazah terduga teroris tersebut dilaporkan masih dalam proses evakuasi.

Apakah evakuasinya akan ke Rumah Sakit Bhayangkara Mataram atau tempat lain, Wakapolda NTB Tajuddin mengaku belum mengetahuinya.

"Informasi sementara, jenazahnya masih dalam proses evakuasi. Akan dibawa ke mana jenazahnya, kita belum tahu, nanti tunggu informasi lebih lanjut dari Kapolres Bima Kota," ucapnya.

Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017