Beirut (ANTARA News) - Serangan udara Israel menyasar sebuah pabrik di sebelah selatan Kota Homs, Suriah, Rabu, dan tentara Suriah membalasnya dengan menembakkan rudal ke pesawat itu menurut komandan sekutu militer yang mendukung Damaskus.

Komandan tersebut mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa serangan udara itu menghantam pabrik tembaga di kota industri Hisya, 35 kilometer selatan Homs dan 112 kilometer sebelah utara Damaskus. Namun ia tidak memberikan rincian tentang korban.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, kelompok pemantau bermarkas di Inggris yang melaporkan perang itu, menyatakan serangan udara itu menyasar sarana militer.

Seorang juru bicara militer Israel menolak permintaan untuk memberikan tanggapan.

Channel 10 Israel mengatakan pesawat Israel tersebut tidak terkena peluru yang ditembakkan militer Suriah dan kembali dengan selamat ke pangkalan.

Angkatan udara Israel mengatakan telah menyerang iring-iringan pengangkut senjata militer Suriah dan sekutu Lebanonnya, kelompok Hizbullah yang didukung Iran, hampir 100 kali dalam beberapa tahun belakangan.

Para pejabat Israel menyatakan kekhawatiran mereka soal pengaruh Iran di Suriah, tempat kelompok-kelompok yang didukung Iran memainkan peran penting untuk mendukung Presiden Bashar al -Assad selama perang yang meletus sejak 2011.

Kepala militer Iran Jenderal Mohammad Baqeri memperingatkan Israel atas pelanggaran terhadap wilayah udara dan teritori Suriah selama kunjungannnya ke Damaskus bulan lalu.

Bulan lalu, lima peluru yang ditembakkan dari Suriah memicu peringatan serangan udara di kota-kota Israel, mendorong militer Israel meningkatkan respons terhadap dampak perang Suriah yang berulang kali tumpah di wilayah perbatasannya.

Ketegangan antara Israel dan Hizbullah, yang terakhir bertempur dalam perang besar di 2006, meningkat tahun ini. Masing-masing pihak memperingatkan akan melepaskan tembakan senjata dahsyat dalam perang skala penuh. (Uu.KR-AMQ)


Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017