Baghdad (ANTARA News) - Pasukan Irak merebut kendali atas ladang gas Akkas dari kelompok ISIS pada Kamis, kata Menteri ESDM Jabar al-Luaibi kepada wartawan di Baghdad.

Pasukan Irak melancarkan serangan pada bulan lalu untuk mengusir kelompok militan dari daerah terakhir yang masih berada di bawah kendalinya di Irak, sebuah wilayah di perbatasannya dengan Suriah, tempat ladang minyak itu berada.

Ladang gas Akkas, yang memiliki cadangan sebesar 5,6 triliun kaki kubik dioperasikan oleh Korea Gas Company (KOGAS) dan berlokasi di barat Provinsi Anbar dekat perbatasan dengan Suriah.

Pembangunan ladang gas Akkas di Irak tertunda setelah kelompok ISIS merebut sebagian besar wilayah di Anbar pada Mei 2014.

KOGAS menghentikan operasi setelah terjadi beberapa serangan oleh militan terhadap lokasi perusahaan di wilayah itu.

Pejabat kementerian ESDM Irak mengatakan bahwa mereka berencana mengirim anggotanya ke Akkas untuk meninjau kerusakan sarana energi tersebut di lapangan.

"Kami akan melakukan kunjungan lapangan untuk meninjau dan membuat laporan tentang kerusakan dan apa yang perlu kami perbaiki secepatnya," kata insinyur Mohammed Ibrahim yang merupakan anggota sebuah tim perminyakan kementerian ESDM yang mengawasi Akkas.

Irak berencana segera menghubungi KOGAS untuk memulai persiapan melanjutkan pekerjaan pembangunan di ladang gas itu, kata Ibrahim.

"Pasukan keamanan bekerja untuk membersihkan Akkas dari ranjau darat dan jebakan yang mungkin ditinggalkan oleh Daesh," kata Kolonel Saad Hardan dari kepolisian Anbar, dilaporkan oleh Reuters.

(T.KR-AMQ/G003)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2017