Jakarta (ANTARA News) - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigjen Pol Rikwanto membenarkan bahwa telah terjadi keributan di Rutan Mako Brimob Cabang Salemba, Jakarta Pusat, pada Jumat yang berujung pada perusakan beberapa fasilitas disana.

Rikwanto mengatakan keributan bermula ketika napi teroris yang tidak terima saat petugas piket menggeledah kamar mereka sehingga terjadi keributan diantara para napi dengan petugas.

Ia merinci, awalnya usai Shalat Jumat berjamaah, Jumat, para tahanan dimasukkan ke sel masing-masing.Setelah masuk sel, petugas piket yang merupakan anggota Densus 88 melepas kunci yang ada di Kamar A5 dan C5.

"Kunci dilepas karena ada selotan kunci dari dalam, demi keamanan dan memudahkan petugas piket membuka pintu sel," kata Rikwanto dalam pesan singkat, Jumat malam.

Saat itu juga dilakukan penggeledahan di dua kamar tahanan tersebut dan ditemukan empat ponsel milik empat napi teroris yakni Juhanda, Saulihun, Khairul Anam dan Jumali.

"Saat kegiatan penggeledahan, salah satu tahanan ada yang tidak terima dan memancing petugas dengan berbagai ucapan," katanya.

Kemudian, salah seorang petugas piket yang terpancing perkataan napi dan menembakkan peluru ke atas untuk memberi peringatan terjadinya keributan kepada petugas yang lain.

Dalam keributan ini, sejumlah fasilitas rutan dirusak oleh para napi teroris diantaranya pintu sel tahanan, pintu pagar lorong Blok B dan Blok C serta kaca jendelanya.

Rikwanto mengatakan saat ini situasi di rutan tersebut sudah berangsur pulih. Kendati demikian, ada beberapa napi yang masih berteriak.

"Suasana sudah reda. Namun para tahanan masih ada yang berteriak takbir," katanya

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017