Jerusalem (ANTARA News)- Israel, Jumat, mengatakan pihaknya siap mengirim bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, setelah gerakan Hamas menguasai sepenuhnya wilayah itu. "Jika diperlukan, kami siap memasok bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Masalahnya adalah untuk saat ini tidak ada satu pihakpun mengirim bantuan ke pihak Palestina," kata Miri Eisin, jurubicara PM Ehud Olmert. Semua perlintasan antara Israel dan Jalur Gaza telah ditutup karena pertempuran antara kelompok Hamas dan para pendukung partai Fatah pimpinan Presiden Mahmud Abbas, yang menewaskan 113 orang. "Kami tidak mengabaikan nasib 1,5 juta warga Palestina di Jalur Gaza," tambah Eisin. Akan tapi Hamas dianggap sebagai kelompok teror oleh negara Yahudi itu yang menahan dana pajak yang dikumpulkan atas nama Palestina sejak kelompok itu berkuasa setelah meraih kemenangan dalam pemilu Januari 2006. Situasi di Gaza kemungkinan akan mendominasi perundingan Selasa depan antara Olmert dan Presiden AS George W. Bush di Gedung Putih. "Kebijakan kami selalu mendukung unsur-unsur moderat Palestina dan sangat jelas bahwa Mahmud Abbas adalah pembawa panji-panji sejak ia memecat Ismail Haniya (perdana menteri dari kelompok Hamas)," kata Eisin, seperti dikutip AFP. "Pada saat ini, Judea dan Samaria (Tepi Barat) dan Gaza adalah secara de fakto terpisah," Seorang pejabat Israel yang berbicara tanpa bersedia namanya dilaporkan mengatakan Israel akan terus memasok Jalur Gaza dengan air dan listrik. "Menurut perkiraan kami, wilayah ini tidak kekurangan pasokan . Akan tapi daerah ini bisa berisiko kekurangan produk susu segar," katanya. Hamas mengumumkan Kamis malam pihaknya menguasai sepenuhnya Jalur Gazam hanya beberapa jam setelah Abbas membubarkan pemerintah yang dipimpin Hamas dan mengumumkan keadaan darurat menyusul apa yang disebutnya "kudeta militer" di wilayah itu. (*)

Copyright © ANTARA 2007