Kuala Lumpur (ANTARA News) - Menteri Kesehatan Siti Fadillah Supari mengungkapkan pemerintah Arab Saudi membutuhkan dalam waktu secepatnya ratusan ribu bidan dan puluhan ribu dokter Indonesia. "Dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Kesehatan Dr Hamad bin Abdullah Al-Mane secara lisan mereka meminta ratusan ribu bidan dan puluhan ribu dokter Indonesia bekerja di Arab Saudi," kata Menkes Siti Fadillah, di sela-sela pertemuan para menteri kesehatan negara-negara Islam yang tergabung dalam OKI 2007, di Sunway Lagoon, Malaysia, Jumat. "Kalau bisa dikirim segera maka Arab Saudi mereka akan menerima mereka. Tapi kita akan bahas dulu di Indonesia, kemudian, kita tanya berapa gajinya. Kalau kecil maka kita tolaklah," katanya. Menkes mendengar informasi bahwa permintaan itu disebabkan karena banyak bidan dan dokter Filipina yang bekerja di Arab Saudi pindah ke Amerika karena mendapatkan gaji empat kali lebih besar. Menurut dia, Indonesia mampu memenuhi kebutuhan Arab Saudi terhadap bidan dan dokter asalkan gaji dan kondisi kerjanya bagus. Malaysia sebagai ketua OKI untuk pertama kalinya mengadakan "OIC Health Ministerial Conference 2007" di kota Sunway Lagoon, 12-15 Juni 2007. Dalam pertemuan itu, negara-negara Islam dituntut kerja samanya dalam memerangi beberapa wabah penyakit yang menyerang umat muslim, terutama anak-anak dan wanita, misalnya malaria, polio, AIDS/HIV, flu burung, dan tuberculosis. Menurut laporan WHO, setiap tahun 300 hingga 500 juta kasus malaria terjadi di dunia dan lebih kurang satu juta orang, terutama anak muda meninggal akibat penyakit itu, kata Sekjen OKI Professor Dr Ekmeleddin Ihsanoglu. Penyebabnya ialah minimnya obat-obatan, vaksin dan tenaga medis yang tersedia mengakibatkan tingginya angka kematian tersebut.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007