Medan (ANTARA News) - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) II menambah jumlah alokasi minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO yang disalurkan ke pasar domestik menjadi 1.500 ton per bulan untuk membantu Program Stabilisasi Harga (PSH) minyak goreng di pasaran. Selama ini jumlah yang dilempar ke pasar domestik dibawah 15 persen dari 10.000 ton per bulan total produksi CPO, ujar Hubungan Masyarakat (Humas) PTPN II, Jhon Modal Pencawan, kepada ANTARA News di Medan, Sumatera Utara (Sumut), Jumat. Menurut dia, dengan adanya PSH itu, maka jumlah CPO yang dilempar ke pasar domestik dimaksimalkan menjadi 15 persen atau sekira 1.500 ton per bulan. Untuk mencapai alokasi itu produksi sawit milik PTPN II yang berada di Sumut, Papua dan Irian Jaya Barat (Irjabar) ditingkatkan dari 46.500 ton menjadi 48.000 ton tandan buah segar (TBS) per bulan, katanya. Oleh karena itu, ia mengemukakan, bisa dipastikan produksi CPO mengalami peningkatan dan tidak menganggu pemasaran CPO milik PTPN II ke luar negeri melalui kantor pemasaran bersama (KPB) perkebunan. Dewasa ini PTPN II hanya memproduksi CPO saja tanpa mengikutkan produk turunan seperti minyak goreng dengan jumlah sekitar 10.000 ton per bulan masing-masing delapan ribu ton lebih berasal dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Sumut dan 2.000 ton PKS di Papua dan Irian Jaya Barat, katanya menambahkan. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007